Pialang edisi 12 agustus 2013 | Page 14

TOP STORY Agus Dermawan Wintarto Martowardojo Dahlan Iskan Menteri Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Gubernur Bank Indonesia Gayanya meledak-ledak, spontan seperti ketika masih menjadi wartawan. Penampilannya sederhana dengan baju putih, celana bahan dan sepatu kets sehingga kerap kali tampak lebih kumal dibanding jajaran direksi BUMN yang diawasinya. Dia membawai 142 perusahaan pelat merah dengan nilai aset sekitar Rp 3.500 triliun, atau hampir setara dengan nilai pendapatan dan belanja negara. Di bursa ada 20 emiten BUMN dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar Rp1.110 triliun atau setara 25 persen kapitalisasi pasar saham Indonesia, sehingga dalam setiap kebijakannya yang diterjemahkan direksi BUMN, selalu berpotensi menggoyang pasar. Posisinya selalu dianggap unik baik ketika menjadi Menkeu dan kemudian Gubernur BI. Dia bukanlah ekonom melainkan praktisi dari perbankan, sehingga seolah-olah menyalahi tradisi. Namun gebrakannya membuat dua lembaga itu tampak lebih dinamis, seperti misalnya kengototannya membeli saham 7 persen divestasi Newmont Nusa Tenggara, dan menolak swasta membiayai studi kelayakan Jembatan Selat Sunda. Di BI, baru saja menjabat dua bulan dia sudah menaikkan BI rate sebanyak dua kali, suatu tren yang berkebalikan dari pendahulunya. Januari mendatang, dia akan kehilangan hak pengawasan terhadap perbankan, setelah sebelumnya di Depkeu kehilangan pengawasan Pasar Modal yang diserahkan kepada OJK. Hasan Fawzi Ahmad Fuad Rahmany Dirut Kliring Penjaminan Efek Indonesia. DiRjen Pajak Kementerian Keuangan Sejak awal karirnya dibangun dilingkungan SRO, dan sebelum menjabat dirut KPEI dirinya adalah direktur di Penilaian Harga Efek Indonesia, salah satu anak usaha BEI. Di bawah kendalinya, proses kliring dari transaksi perdagangan pasar modal dipertaruhkan. Diawal kepemimpinannya, pada tahun 2012 efisiensi rata-rata penyelesaian harian transaksi bursa, mencapai 57,80 persen dari sisi volume dan 64,69 persen dari sisi nilai. Sejumlah fitur baru untuk menjamin keamanan bertransaksi juga dirilis seiring dengan pembangunan infrastruktur di bursa. Dia tidak lagi berkecimpung di pasar, namun sulit untuk menghapuskan peran besarnya ikut andil menyelamatkan pasar dari tsunami finansial dunia di 2008. Banyak gagasannya sejak menjadi Ketua Bapepam LK antara 2006-2011 untuk membereskan berbagai kekacauan regulasi di pasar modal, dan menata kembali aturan main di pasar. Belakangan, setelah menjadi Ditjen Pajak, dia kembali bersinggungan dengan pasar meskipun kini sepertinya berpindah peran sebagai tokoh antagonis dengan idenya memberlakukan pajak kekayaan bagi pemilik saham. PIALANG INDONESIA 14 EDISI 12 AGUSTUS 2013