EDITORIAL
EDITORIAL
Mudah-Mudahan Tidak Crash
Alhamdulillah , tahun 2015 telah kita lewati dengan baik . Banyak prestasi yang berhasil kita ukir di tahun itu . Mulai dari kinerja yang kinclong , rekor penyalur KPR terbanyak di antara bank-bank yang ada di tanah air dan sederet penghargaan , hingga terpilihnya BTN sebagai satu-satunya bank yang berhasil menerima Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik ( KIP ) terbaik di tahun 2015 , yang diserahkan oleh Presiden RI di Istana Merdeka
Semua prestasi itu , tentu , bukan jatuh dari langit . Kita perlu bekerja keras untuk mendapatkannya . Keseriusan manajemen beserta karyawan dalam membangun sangat dibutuhkan . Apalagi , manajemen telah mencanangkan untuk menjadikan BTN sebagai bank yang memberikan pelayanan dengan standar kelas dunia .
Target ini , jelas , merupakan tantangan yang tidak ringan . Apalagi dalam situasi perekonomian yang sedang melambat seperti sekarang . Banyak kalangan yang memperkirakan 2016 bukan tahun yang baik . Bahkan , mungkin akan lebih buruk dari tahun 2015 .
Lantas bagaimana dengan bisnis properti , yang merupakan andalan BTN ?
Banyak yang memperkirakan , sektor ini masih akan mengalami kontraksi di tahun ini . Terutama properti komersial Itu terlihat dari melambatnya kenaikan harga pada kuartal III- 2015 .
Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir Bank Indonesia ( BI ) beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa harga properti komersial melemah 1,69 % secara triwulanan , dan 32,31 % secara tahunan .
Perlambatan kenaikan harga secara triwulanan ini terjadi hampir di semua segmen kecuali hotel dan pusat perbelanjaan . Kedua segmen ini justru memperlihatkan kenaikan lebih tinggi dari kinerja pada kuartal II-2015 . Itu sebabnya banyak pengembang yang menunda proyek mereka .
Namun , tidak demikian dengan pengembang lainnya . Mereka , optimistis , bisnis properti tahun ini akan menggeliat , setelah terpuruk ke dasar di tahun lalu . Terutama untuk segmen permahan menengah ke bawah . Yang penting , suku bunga tidak naik ( syukur kalau turun ), likuiditas kredit perumahan rakyat ( KPR ) terjamin dan tidak ada tambahan aturan yang tidak karuan . Jangan ada batasan untuk memenuhi kebutuhan konsumen .
Jika semua syarat itu terpanuhi , palagi kalau pemerintah menambah insentifnya , bisnis properti tahun ini bakal lebih baik dari tahun 2015 .
Sikap optimistis juga diungkapkan Ali Tranghanda , Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch ( IPW ). Ia yakin tahun ini akan jauh lebih baik karena berbagai faktor . Selain itu , perlambatan termasuk perbaikan kondisi ini bagian dari siklus alami pasar properti .
Menurut dia , saat ini , pasar properti dalam kondisi wait and see . Tidak terlalu lama untuk memasuki percepatan di pertengahan 2016 . “ Jadi tidak benar bila ada yang mengatakan pasar properti sedang mengalami crash . Property dalam kondisi takeoff position ,” kata Ali .
Nah , kalau ada optimisme seperti itu , bukankah kita juga seharusnya yakin akan masa depan BTN ? •
Paras
EDISI MARET 2016
5