PARAS - March 2016 Edition electronic trial version | Page 45

seputarkorporasi

BTN Simpel Perkuat Posisi Tabungan Pelajar

PT Bank Tabungan Negara( Persero) Tbk, mendukung program Otoritas Jasa Keuangan( OJK) dalam pengembangan produk tabungan yang diperuntukkan khusus bagi kalangan pelajar. Tabungan yang diberi nama Simpanan Pelajar( SimPel / SimPel iB) ini diharapkan dapat menghidupkan kembali budaya menabung di kalangan pelajar. Di samping tentu saja untuk mendukung literasi keuangan di kalangan pelajar.
“ Tabungan Simpel ini juga akan memperkuat produk Tabungan Juara dan Junior yang dimiliki Bank BTN yang memang diperuntukkan bagi kalangan pelajar,” ujar Sis Apik Wijayanto, Direktur BTN usai launching tabungan Simpel di Palembang, 17 Desember 2015.
Sis Apik menambahkan budaya menabung di Indonesia dulu begitu membudaya di kalangan siswa. Tetapi karena perubahan jaman dan semakin pesatnya teknologi, budaya menabung itu lama-lama berkurang dan terkesan hilang. Padahal budaya menabung itu sangat penting dan diperlukan, terutama pada saatnya nanti dalam pengelolaan keuangan.
“ Apa yang sudah dilakukan OJK dalam Tabungan Simpel ini sangat luar biasa dan kami sangat mengapresiasi untuk mendukung program ini bagaimana dapat disinergikan dengan produk tabungan yang sudah kami miliki sebelumnya,” katanya.
BTN telah memiliki Tabungan Juara yang lebih diperuntukkan bagi kalangan pelajar SMP dan SMA. BTN juga telah me- miliki Tabungan Junior yang lebih diperuntukkan bagi kalangan pelajar SD dan sederajat. Dengan adanya Tabungan Simpel maka akan memperkuat positioning produk tabungan yang sudah ada tersebut. •

BTN Optimistis Pasar Properti 2016

PT Bank Tabungan Negara( Persero) Tbk meyakini pasar properti di Tanah Air masih akan mengalami pertumbuhan pada 2016. Terutama, pada segmen menengah ke bawah. Pasalnya, masih terdapat sebanyak 1,5 juta pelanggan potensial yang bisa digarap oleh BTN.
“ Properti tahun ini masih stabil dan menuju ke pertumbuhan( akhir tahun). Tahun 2016 kami juga yakin properti masih bisa tumbuh lebih baik dari 2015. Karena masih ada 1,5 juta customer potensial yang belum digarap di segmen ini. Jadi itu menjadi potensial market kita,” kata Direktur Utama BTN, Maryono, di
Jakarta, 10 Desember 2015.
Dengan masih besarnya pasar properti di segmen menengah ke bawah, Maryono berharap para pengembang( developer) dapat mengimbangi antara permintaan( demand) dan penyediaan( supply).
“ Jadi tergantung developer, demand sudah ada dari developer sudah ada tapi kurang berani untuk tumbuh. Kalau ini ada ballancing, akan mendorong sektor properti lebih tinggi lagi( pertumbuhannya),” tambah Maryono.
Untuk itu, Maryono berharap, pemerintah dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Karena, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali turun, maka akan berdampak kepada daya beli masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah. •
Paras 45
EDISI MARET 2016