KONSTRUKSI MIGAS l INDUSTRI PENUNJANG MIGAS I ANGKUTAN MIGAS I NIAGA MIGAS I
TEKNOLOGI MIGAS I INSFRASTRUKTUR MIGAS I PIPA MIGAS I PRODUK MIGAS I SUDUT MIGAS I
berharap partisipasi aktif para pemangku
kepentingan jasa konstruksi nasional
untuk peningkatan daya saing.
Ia mengutarakan bahwa Indonesia
di masa lalu telah memiliki pengalaman
bekerja di negara lain seperti saat
membangun jalan tol pertama baik di
negara Malaysia maupun di Manila,
Filipina. Oleh karena itu, pihaknya
optimis bahwa pelaku jasa konstruksi
Indonesia akan mampu bersaing dengan
pelaku jasa dari negara Asia Tenggara
lainnya.
Namun, Hermanto Dardak juga
mengakui bahwa masih perlu sejumlah
upaya untuk meningkatkan daya saing
di sektor jasa konstruksi domestik. juga
mengakui bahwa masih perlu sejumlah
upaya untuk meningkatkan daya saing di
sektor jasa konstruksi domestik.
Budi Irmawan, Direktur Industri
Material Dasar Logam Kemenperin,
mengatakan upaya memastikan kesiapan
industri konstruksi migas dan kelistrikan
dalam negeri dalam pengerjaan EPC
karena didorong menurunnya konstruksi
di bidang migas.”Kami dipicu dalam
beberapa tahun terakhir konstruksi di
migas menurun, dari 30% jadi 25%. Kami
minta lifting minyak dioptimalkan,”
katanya.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto
W Husaini, menyatakan saat ini sektor
konstruksi pertumbuhannya mencapai
7,5 persen, artinya 10,4 persen dari
PDB nasional. “Kita memang harus
memperkuat lagi, karena persaingan juga
semakin ketat, teknologi berkembang,
finansial semakin banyak menentukan
dalam pembangunan jadi kita tidak boleh
lengah, bahwa kita harus memperkuat
ini sehingga di 2015, kita mampu
bersaing dengan saudara di ASEAN dan
kita menjadi pelopor pembangunan
ekonomi,” imbuh Hediyanto.
Menurut Hediyanto saat ini banyak
tenaga ahli Indonesia sudah dipercaya
untuk melakukan pekerjaan konstruksi
di Saudi Arabia, Aljazair dan masih
banyak lagi. Ke depannya para pelaku
konstruksi tersebut akan melakukan
pekerjaan di Timor Leste, dan Myanmar
yang baru baru ini Menteri Konstruksinya mendatangi Kementerian PU untuk
meminta pemerintah mengirimkan
tenaga ahlinya ke negara tersebut. v
&
OG I N D O N E S I A
Edisi 12 Tahun I / 2013
15