ND Magazine 17 Majalah19 | Page 9

Masih teringat dalam benakku bila menerima pelajaran di- masa pembinaan di Noviciat dan Yuniorat Sr. Maria Kanisia sebagai pemimpin Noviciat dan Sr. Maria Xavera sebagai pemimpin Yunior. Dalam men- erangkan sejarah Kongregasi mereka selalu menyebutkan negara- negara atau kota-ko- ta di mana SND berada seperti Roma, Italia, England, Holland (Belanda), Coesfeld, Mulhausen,Vechta, (Jerman) atau Namur (Belgia ), Amerika (Chardon, Covington, Toledo, California) Brasilia (Passo Fun- do dan Canoas), India (Patna dan Bangelore), Korea, China, Papua New Guinea, Afrika (Kenya, Mozambiq, Arusha, Uganda) Vietnam semua itu hanya timbul dalam bayan- ganku seperti kota-kota besar lain yang kulihat di TV. Dengan semua keterangan itu dan melalui Pelajaran Sejarah Kongre- gasi, kami jadi tahu bahwa SND (Soure de Notre Dame) itu ada 3 di dunia ini yaitu SND Namur yang didirikan oleh St. Julie Billiart pada tahun 1804 di Amien Perancis. Na- mun karena St. Julia mendapat pen- gusiran oleh Uskup Amien dengan cinta dan semangatnya yang berko- bar meskipun baru sembuh dari kelumpuhannya selama 23 tahun dan sembuh secara mujizat karena “ Novena kepada Hati Kudus Yesus “ dia pergi ke Namur (Belgia) untuk meneruskan misinya dengan hati seluas dunia, hingga kini Namur menjadi pusat kongregasi SND. Yang kedua adalah SND Amers- foort (Belanda) yang di Indonesia terkenal dengan sebutan SPM (Suster Perawan Maria) adalah SND yang ke 2 berdiri pada tahun 8 Notre Dame | Juli-September 2017 SND Mendunia Mother Cecelia with first novitiate 1924 1822 dengan mengampu kharisma dan semangat St. Julia Billart dan sekaligus sebagai Ibu Rohani. Yang ke 3 adalah SND Coesfeld (Jerman) lahir dari 2 pemudi yang punya cita-cita dan gagasan sama untuk mengabdikan diri bagi mereka yang miskin dan terlantar, mereka adalah Hiligonde Wolbring (Sr. Maria Aloysia) sebagai pendiri yang dengan harta kekayaannya dia membeli rumah di Jalan Suhring dan memelihara anak yatim piatu dan Elizabeth Kuhling (Sr. Maria Ignasia) sebagai Co pendiri. Dua guru ini dengan bimbingan Pastur Theo- dore Elthing mendapat pendidikan dari para Suster SND Amersfoort SPM. Pada 1 Oktober 1855 mereka memisahkan diri untuk pindah di Coesfeld, waktu itu ada 22 Suster yang berkaul kekal dan novis. Sebagaimana yang dialami oleh St.Yulia Billiart, bahwa kongregasinya ditandai oleh salib Tuhan, demikian juga yang dialami oleh kongregasi baru SND Coesfeld yang baru ber- tumbuh. Saat itu Jerman dikuasaioleh Pemerintahan Besmark. Para suster mendapat ancaman, tidak diper- bolehkan memasang salib di kelas dan di biara mereka. Bila para suster akan tetap tinggal di Jerman maka harus melepaskan jubah relegius dan kalau tidak taat maka ditindak bahkan diusir untuk meninggalkan Jerman. Penganiayaan dan pengejaran itu dijadikan Tuhan sebagai alat untuk memperluaskan karya-Nya dan sebagai perluasan kongregasi SND. Para Suster yang tua pindah ke Wessem (Belanda) sedangkan 200 suster muda, bersama Sr. M Aloysia pada tahun 1872 pergi ke Amerika, kota Cleveland memenuhi udangan Bapa Uskup disana. Dari situlah konggregasi berkem- bang, di Amerika sekarang telah ada 5 provinsi, di Cleveland (Chardon), Covington, Kentucky, Toledo dan California. Dari Amerika kongrea- si berkembang ke Brasil dan India. Setelah Jerman aman, sebagian para suster kembali ke Jerman, serta perluasan ke berbagai neg- arapun terjadi antara lain perlua- san ke England, Italia, Belanda, dan Brusell (Belgia). Pada tahun 1945, Pusat kongregasi dari Coesfeld Jerman, pindah ke