My first Magazine pemrograman-kompetitif-dasar | Page 27

2.5 Kombinatorika Dengan menyelesaikan versi mudah, ternyata kita justru dapat menyelesaikan soal tersebut. Suatu subbarisan dari A pasti juga merupakan subhimpunan dari A. Ternyata, selalu ada cara untuk menjawab pertanyaan Pak Dengklek. Yakni, keluaran "tidak mungkin" tidak akan pernah terjadi. Implementasinya cukup sederhana: lihat Algoritma 8. Algoritma 8 Solusi persoalan Subhimpunan Terbagi. 1: 2: 3: 4: 5: 6: function FIND D IVISIBLE S UBSEQUENCE (A, N) sum ← new integer[N + 1] sum[0] ← 0 for i ← 1, N do sum[i] ← sum[i − 1] + A[i] end for seenInIndex ← new integer[N] FILL A RRAY (seenInIndex, −1) 7: 8: 9: 10: 11: 12: 13: 14: 15: 16: 17: 18: . Inisialisasi array sum[0..N] . Inisialisasi array seenInIndex[0..N − 1] . Isi seenInIndex dengan -1 for i ← 0, N do if seenInIndex[sum[i] mod N] = −1 then seenInIndex[sum[i] mod N] ← i else a ← seenInIndex[sum[i] mod N] b ← i return [a + 1, a + 2, ..., b] end if end for end function 2.5 . Kembalikan indeks-indeks solusinya Kombinatorika Kombinatorika adalah ilmu yang mempelajari penyusunan dari objek-objek, 9 seperti menghi- tung banyaknya kemungkinan dari susunan objek menurut aturan tertentu. Mampu memahami sifat-sifat dari penyusunan objek dapat membantu pemecahan masalah dengan algoritma. Terda- pat beberapa dasar teknik menghitung banyaknya penyusunan objek, yang akan dibahas pada bagian ini. 2.5.1 Aturan Perkalian dan Aturan Penjumlahan Contoh Soal 2.2: Kota 1 Terdapat 3 buah kota yaitu A, B, dan C. Kota A dan kota B terhubung oleh 3 jalur berbeda yaitu e 1 , e 2 , dan e 3 . Sedangkan kota B dan kota C terhubung oleh 2 jalur berbeda yaitu e 4 dan e 5 . Berapa banyak cara berbeda untuk menuju kota C dari kota A? e 4 e 1 A e 2 e 3 B e 5 C 17