My first Magazine pemrograman-kompetitif-dasar | Page 18

1 Perkenalan Pemrograman Kompetitif Subsoal 1 (30 Poin) 1 ≤ N ≤ 10 6 Subsoal 2 (40 Poin) 1 ≤ N ≤ 10 14 Subsoal 3 (30 Poin) 1 ≤ N ≤ 10 18 Soal ini sama dengan soal Lampu dan Tombol. Kali ini, terdapat 3 subsoal berbeda. Dengan mengimplementasikan solusi naif, Anda hanya akan mendapatkan 30 dari total 100 poin. Selain itu, terdapat 3 jenis soal yang umum digunakan pada kompetisi setipe OSN/IOI: 1. Batch, yang merupakan jenis soal yang paling umum. Anda diminta untuk membuat program yang membaca masukan dan mencetak keluaran. Kasus uji untuk masukan dan keluaran setiap soal telah disediakan oleh tim juri, dan bersifat rahasia. Program Anda mendapatkan nilai apabila keluaran yang dihasilkan sesuai dengan keluaran dari tim juri. Soal Lampu dan Tombol merupakan contoh soal bertipe batch. 2. Interaktif, yang mana Anda diminta membuat program untuk berinteraksi dengan program dari tim juri. Anda mendapatkan nilai apabila suatu tujuan dari interaksi tercapai. 3. Output only, yang mirip dengan jenis soal batch. Perbedaannya adalah Anda diberikan masukan untuk seluruh kasus uji, dan Anda hanya perlu mengumpulkan keluaran dari masing-masing kasus uji tersebut. Dengan demikian, waktu eksekusi dan memori yang digunakan hanya terbatas pada waktu kompetisi dan kapasitas mesin yang Anda gunakan. Kurikulum OSN Secara umum, kurikulum OSN mengikuti kurikulum dari IOI. Buku ini kami rancang berbasiskan kurikulum OSN. Setiap materi-materi yang dapat diujikan pada OSN tercakup dalam buku ini. 1.4.2 ACM-ICPC ACM-ICPC merupakan kompetisi pemrograman tingkat internasional yang ditujukan untuk mahasiswa. Kompetisi ini dilakukan secara tim yang terdiri dari 3 orang. ACM-ICPC terdiri dari ACM-ICPC Regionals dan ACM-ICPC World Finals. Anda harus mengikuti kontes regional terlebih dahulu. Jika Anda mendapatkan peringkat atas pada regional, Anda akan diundang untuk mengikuti ACM-ICPC World Finals. Format ACM-ICPC ACM-ICPC diselenggarakan dalam 1 hari. Waktu kontes ACM-ICPC adalah 5 jam, sama seperti OSN. Namun bedanya, jumlah soal yang diberikan jauh lebih banyak, biasanya berkisar antara 7 sampai 12 soal. Selain itu, ACM-ICPC tidak mengenal penilaian parsial. Dengan kata lain, tidak terdapat subsoal pada soal-soal ACM-ICPC. Penilaian akhir dihitung dari banyaknya soal yang berhasil diselesaikan (mendapatkan accept- ed ). Jika ada 2 tim dengan jumlah accepted yang sama, maka urutan ditentukan berdasarkan penalti waktu. Nilai penalti dihitung dari waktu saat soal terselesaikan, ditambah dengan beberapa poin untuk setiap pengumpulan solusi yang tidak accepted . 3 8