8
Bangunan
Gd. Brigade Infanteri
Jalan Mayor Sunaryo No. 4 Kelurahan Kedung Lumbu,
Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta,
Jawa Tengah, Indonesia.
Bangunan
1
Gedung DHC 45
Gd. Brigade Infanteri
9
1 Tugu Perjuangan 45 Brigif 6 Surakarta
eks BRIGADE INFANTERI 6
Gedung DHC 45 Surakarta terletak
di selatan Benteng Vastenburg yang
merupakan bekas kompleks bangunan
rumah tinggal internaat/administratur
perusahaan Belanda (diatas tanah
seluas ± 4.600 m2)yang didirikan
Pemerintah Hindia Belanda pada
tahun 1800, kemudian disempurnakan
pada tahun 1880 dan diperbaiki
lagi sekedarnya pada tahun 1932
Bangunan tiga massa ini merupakan
bangunan bertingkat bergaya
kolonial Indo-Eropa (Indische Archi-
tecture) yang menawarkan berbagai
keunggulan dalam teknik dan seni
bangunan, gedung ini menggunakan
dinding pasangan bata sebagai pemi-
kul atau penopang beban lantai dan
atap (masonry bearing wall), mulai
dari pondasi hingga dinding lantai
atas, dimana merupakan
teknik bangunan gedung yang dikenal
waktu itu.
Setelah kemerdekaan gedung tersebut
pernah berfungsi sebagai markas
dan asrama bagi Brigade Infanteri
6/2 Komando Strategi Angkatan Darat
Jembatan penghubung gedung A dan C
berbahan dasar kayu -/+ 8m. Lantai 2
biasanya digunakan sebagai galeri seni
dan pameran.
Kaloka the magazine-2017
Trisakti Baladaya, setelah beberapa
kali beralih fungsi, antara lain sebagai
Asrama Tentara Jepang (Resimen
V.Masse Butai) pada tahun 1942 -
1945, Markas Tentara Nasional Indo-
nesia pada tahun 1945 - 1948, Markas
Tentara Belanda pada tahun 1948
- 1949, Markas TNI (Tentara Nasional
Indonesia) mulai 14 Nopember 1949,
kemudian dipinjamkan untuk SMPN
3 dan SMPN 5 (SPK hingga 1952) dan
kembali ke TNI (Tentara Nasional
Indonesia) untuk Markas Brigif 6/2
Kostrad Trisakti Balajaya hingga
tahun 1987.
besar terlihat jelas begitu masuk
kedalam ruangan utama bagian
tengah dan lantai 2 termasuk balkon,
peran kayu sangat besar mulai dari
lantai, rangka lantai, tiang, tangga,
hingga rangka atap pada bangunan
ini.
Gedung DHC 45 pernah dijadikan
sebagai cafe/rumah makan, ruang
seni, Saat ini Gedung DHC 45
digunakan untuk bisnis fashion,
aksesoris, art shop, dan lain-lain.
(sumber : wartosolo.com dan wawancara dengan
suhendro pedagang sekitar DHC).
Material arsitektur pada gedung
DHC 45 Solo ini seperti bangunan
lama pada umumnya, gedung ini
belum mengenal sistem tulang di
tiap sudutnya seperti yang dikenal
sekarang berupa beton atau baja.
Hanya ada batu bata yang saling
berkaitan dan terdiri atas dua lapis
susunan bata. Seperti yang terlihat
satu-satunya material di samping batu
bata yang didominan dalam konstruk-
si ini adalah kayu. Struktur kayu-kayu
Nampak depan gedung DHC 45, Area belakang gedung DHC 45
setelah pengecetan ulang tanpa pe- Surakarta. Area ini sekarang hanya
digunakan sebagai tempat parkir.
rubah bentuk atau fisik.
Kaloka the magazine-2017