My first Magazine KALOKA MAGAZINE_2017 | Page 32

32 Bangunan Masjid Agung Surakarta Bangunan 1 Gapuro Masjid Agung Surakarta Ruang sholat utama, mempunyai 4 saka guru dan 12 saka rawa dengan mihrab dengan kelengkapan mim- bar sebagai tempat khotib pada waktu sholat jum’at. Pawastren (tempat sholat untuk wanita) dan balai musyawarah. 2 Halaman depan menuju Ruang sholat utama Tempat wudlu. Masjid Agung Surakarta Jalan Alun Alun Utara, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. 3 Tugu Jam Istiwak 4 Ruang sholat utama, mempunyai 4 saka guru dan 12 saka rawa 4 Pangongan, terdapat dikiri kanan pintu masuk masjid, bentuk dan ukuran sama yaitu berbentuk pen- dopo yang digunakan untuk tempat gamelan ketika upacara sekaten (upacara peringatan hari lahir Nabi Muhammad S.A.W). Istal dan garasi kereta untuk raja ketika sholat jumat dan grebeg, diperkirakan dibangun bersamaan dengan dibangunnya Masjid agung surakarta. 2 Gedung PGA Negeri, didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono X (1914) dan menjadi milik kraton. Menara adzan,mempunyai corak arsitektur menara kutab minar di India. Didirikan pada 1928. Tugu Jam Istiwak, yaitu jam yang menggunakan patokan posisi matahari untuk menentukan waktu sholat. Gedang selirang, merupakan bangunan yang dipergunakan untuk para abdi dalem yang men- gurusi masjid agung. Masjid Agung S urakarta 33 Sampai saat ini, Masjid Agung Surakarta masih menjadi pusat tradisi Islam di Keraton Surakarta. Masjid ini masih menjadi tempat penyelenggaraan berbagai ritual yang terkait dengan agama, seperti sekaten dan maulud nabi, yang salah satu rangkaian acaranya adalah pembagian 1.000 serabi dari raja kepada masyarakat. (Sumber : www.indonesiakaya.com/wawancara oleh budi IK) Pada masa lalu, pengurus masjid merupakan anggota abdi dalem keraton. Setiap pengurus diharuskan terlebih dahulu menuntut ilmu di Madrasah Mam Ba’ul ‘Ulum yang terletak di antara masjid dengan Pasar Klewer. Tapi kini, hanya kepala pengurus masjid yang menjadi abdi dalem keraton dengan gelar Tafsir Anom. Sementara, Madrasah Mam Ba’ul ‘Ulum dikelola oleh Departemen Agama dan dijadikan pendidikan untuk masyarakat umum. 3 Bangunan ini Berdiri di atas lahan seluas hampir 1 hektar, bangunan utama masjid yang berukuran 34,2 meter x 33,5 meter mampu menam pung sekitar 2.000an jamaah. Sepanjang perjalanannya, masjid ini telah melalui beberapa penambahan dan renovasi. Tidak seperti kubah pada umumnya yang bergaya Timur Tengah, kubah pada masjid ini bergaya Jawa. Bentuknya menyerupai paku bumi. Penambahan berikutnya dilakukan oleh Pakubuwono X. Pakubuwono X membangun sebuah menara di sekitar masjid serta sebuah jam matahari untuk menentukan waktu solat (pada jaman itu). Pintu masuk masjid pun mengalami perubahan pada masa Pakubuwono X. Pintu bercorak gapura bangunan Jawa beratap limasan diganti menjadi bercorak Timur Tengah , terdiri dari tiga pintu, dengan pintu yang berada di tengah lebih luas dari kedua pintu yang mengapitnya. Bangunan yang pertama dibuat adalah bagian utama masjid. Penambahan pertama dilakukan oleh Pakubuwono IV, yang memberikan kubah di bagian atas masjid. Sementara, Pakubuwono XIII membangun kolam yang mengitari bangunan utama masjid. Pembangunan kolam ini dimaksudkan agar setiap orang yang akan masuk ke dalam Masjid Agung Surakarta, dahulu masjid ini bernama Masjid Ageng Keraton Hadiningrat dan dibangun oleh Pakubuwono III pada sekitar tahun 1749. Terletak di bagian barat Alun-alun Utara Keraton Surakarta, masjid ini memiliki posisi penting dalam penyebaran Agama Islam di Surakarta. Kaloka the magazine-2017 masjid dalam keadaan bersih. Selain itu, Pakubuwono XIII juga membangun ruang keputren dan serambi di bagian depan. Penambahan terakhir dilakukan oleh Pemerintah Surakarta. Masih di area masjid, ditambahkan beberapa bangunan dengan fungsi berbeda. Ada perpustakaan, kantor pengelola, dan poliklinik. Bangunan masjid agung surakarta secara keseluruhan merupakan bangunan tajug yang beratap tumpang tiga dan berpuncak mustaka. Bangunan-bangunan yang ada dalam komplek masjid agung surakarta seperti : Serambi, mempunyai semacam lorong yang menjorok ke depan (tratag rambat) yang bagian depannya berbentuk kuncung. 1 Kaloka the magazine-2017