My first Magazine KALOKA MAGAZINE_2017 | Page 12

12 Bangunan Bangunan Benteng Vastenburg Benteng Vastenburg Benteng Vastenburg 13 1 Jalan Jendral Soedirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Benteng De Grootmoedigheid (1743) dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jendral VOC, Gustaaf Willem Baron van Imhoff (1705-1750). Dia adalah seorang keturunan bangsawan dari Ostfriesland, Jerman, memimpin VOC pada tahun 1743 hingga 1750. Banyak kemajuan yang terjadi di Hindia Belanda saat itu antara lain banyak diadakannya fasilitas sekolah, kantor pos, rumah sakit dan surat kabar (Ostfriesischelandschaft, 2015). Sekitar tahun 1750-an Benteng ini merupakan tempat pasukan Belanda untuk “mengawasi” Kraton Kasunanan Surakarta sejak pemerintahan Paku Buwono III. Tipologi kota kolonial identik ditandai adanya sebuah benteng. Belanda merias kota sejak era Kerajaan Kartasura. Waktu itu, urusan di wilayah kekuasaan raja pribumi ikut menjadi perhatian Belanda, misalnya keamanan, perniagaan, permukiman, tata kota dan kebijakan. Dalam konteks sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa, di dalam benteng ini tercatat banyak pejuang kita pernah dipenjara, disiksa, dan dibunuh di era kolonial Belanda. Setelah tahun 1756 benteng De Grootmoedigheid digantikan oleh sebuah benteng yang lebih besar yang disebut benteng Vastenburg (dapat diartikan sebagai ‘Benteng Kuat’) yang memiliki luas 31.533 m². Benteng Vastenburg dahulu merupakan benteng yang berkaitan dengan Kantor Gubernur Belanda (sekarang Balaikota Surakarta), yang dimungkinkan bahwa daerah tersebut adalah daerah pusat pemerintahan Kota Surakarta pada masa itu. yang sebelumnya dalam menjadi sempit dan dangkal. Bentuk bangunan tidak berbeda dengan benteng-benteng Belanda di tempat lain, seperti Benteng Vredenburg di Yogyakarta, Benteng Ontmoeting di Ungaran, dan Benteng Herstelling yang sudah hancur. Perbedaannya, biasanya hanya pada ukuran, luas bangunan, dan tebal tipis serta tinggi dindingnya. Pagar atau dinding yang mengelilingi berbentuk tepung gelang. Pintu masuk ada 2, yaitu barat dan timur dengan jembatan jungkit (angkat) yang meng hadap ke timur dan barat dimana sekarang sudah tidak ada lagi. Struktur bangunan ini merupakan tembok masif (bearing wall) dengan lubang-lubang jendela/pintu yang bagian atas berbentuk lengkung. Sedangkan, konstruksi lantai pada bangunan tingkat disusun dari papan kayu yang menumpang pada balok-balok kayu besar. Pada masa pemerintahan walikota joko widodo Benteng Vastenburg kian ditonjolkan keberadaannya. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan di sekitar benteng agar lebih rapi dan terlihat nyaman. Sekarang berbagai acara budaya nasional dan internasional di Kota Solo sering kali diselenggarakan di Benteng Vastenburg. 1 Gerbang atau pintu barat Benteng vastenburg 2 2 Bangunan dinding Benteng Vastenburg (Sumber : Soedarmono, Kusumastuti (2002) Sejarah dan Nasionalisme di Benteng Vastenburg Bahan-bahan dari karya penelitian Solo Heritage Society) benteng ini dikelilingi oleh dinding batu bata setinggi 6 meter, dan parit yang dalam. Namun sekarang parit Kaloka the magazine-2017 Kaloka the magazine-2017