My first Magazine hadila september | Page 24

KALAM ILAHI mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang- orang kafir siksaan yang menghinakan.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 90) Betapa busuknya seorang hamba yang berani menjual keimanannya (dan menukarnya) dengan rasa gengsi dan egoisme. Hanya karena Rasulullah tidak berasal dari kalangan Bani Israil, bukti-bukti nyata kebenaran akan kenabian dan kerasulan Muhammad Saw ditolak mentah-mentah. Padahal, Allah mengutus Rasulullah atas kehendak-Nya, atas karunia yang diberikan kepadanya. Oleh karenanya, murka Allah pun datang berlipat ganda akibat kekufuran mereka yang berlipat ganda pula. Dengan memungkiri Muhammad Saw, Bani Israil sudah mendapat satu kemurkaan. Kemudian, kitab Taurat memerintahkan agar mereka beriman akan kedatangan Nabi Muhammad. Hal ini pun diingkari pula sehingga dapatlah mereka dua murka. Dari beberapa ayat tersebut, terdapat beberapa pelajaran dapat kita petik, di antaranya sebagai berikut. Pertama, kedatangan para utusan Allah merupakan nikmat yang patut disyukuri. Jangan sekali pun mengikuti perilaku Bani Israil terkutuk yang mengingkari keberadaan para rasul, bahkan sampai berani membunuh mereka. Kedua, Allah senantiasa melihat dan menyaksikan apa pun yang kita lakukan. Satu kali kita melupakannya, Allah pun akan melupakan kita dan mengetahui apa saja yang kita perbuat. 24 | |September 2018 | Edisi 135 Ketiga, di hadapan Allah Swt, ketundukan dan kepasrahan tidak diukur dengan selera dan kecenderungan hawa nafsu. Keempat, semua hamba adalah sama di sisi perintah dan hukum Allah tanpa membedakan ras, suku, warna kulit, dan sebagainya. Kelima, kebahagiaan dan kebinasaan manusia berada di tangan-Nya. Jika ada sekelompok manusia yang mendapat murka dan laknat-Nya, itu semua karena kekafiran dan sifat keras kepala. Allah telah memberikan peluang kepada semua manusia untuk memperoleh hidayah dan petunjuk melalui para nabi yang diutus-Nya. Keenam, motivasi dalam diri seseorang menjadi ukuran tingkat ketaatan dalam beragama. Ketujuh, hasud menjadi sumber kekafiran. Orang Yahudi berhasrat agar nabi yang diutus senantiasa berasal dari etnis mereka. Ketika hal tersebut tidak terjadi, mereka lalu menjadi kafir. Kedelapan, transaksi paling buruk adalah membeli siksa Allah dengan badan sendiri. Kesembilan, kewajiban terhadap nikmat yang diberikan adalah bersyukur, sedangkan kewajiban terhadap dosa yang dilakukan adalah bertobat. Kesepuluh, sifat dengki merupakan “saudara” kezaliman yang hasil akhir dari keduanya adalah sama-sama tidak mendapatkan (diharamkan dari sesuatu) dan kehancuran. Kesebelas, semua agama Ilahi saling membenarkan dan bukan saling berhadap-hadapan. Semoga, semua pelajaran tersebut dapat kita serap dan dijadikan bahan introspeksi. Wallahu a’lam.