MINA BAHARI Edisi II - 2017 | Page 88

86 SATGAS 115 SATGAS 115 kapal ditendang keluar dari Wilayah Pen- gelolaan Perikanan dan ratusan kapal lainnya ditenggelamkan. Satgas 115 pun aktif mengikuti berb- agai sosialisasi dan kampanye untuk mengukuhkan kejahatan perikanan sebagai kejahatan transnasional teror- ganisir (Transnational Organize Crime). Dalam berbagai kesempatan, KKP menggalang dukungan negara-negara sahabat agar menjadikan kejahatan per- ikanan sebagai kejahatan transnasional terorganisir. Seperti dalam pelaksanaan Konferensi Kelautan PBB (United Na- tion Conference) di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Juni lalu. Kepala Pelaksana Harian Satgas 115 Laksamana Madya Achmad Taufiqoer- rochman, dan Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa hadir mendampingi Menteri Kelautan dan Peri- kanan Susi Pudjiastuti selaku Komandan Satgas 115 dalam konferensi tersebut. Dalam rangkaian kunjungan ke New York tersebut, KKP bersama Satgas MINA BAHARI | Agustus 2017 115 bertemu Presiden Sidang Umum (SMU) PBB ke-71, Peter Thomson. Us- aha tersebut membuahkan hasil, Peter Thomson menyampaikan dukungan ter- hadap kampanye pengakuan kejahatan perikanan sebagai kejahatan lintas neg- ara terorganisir atau Transnational Orga- nized Crime (TOC) dan mengajak Men- teri Susi menyelenggarakan side event bertemakan TOC dalam industri peri- kanan dalam Konferensi Kelautan PBB. Pada side event TOC in the Fisheries Industry, Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Norwegia, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), dan International Police (Interpol) meng- kampanyekan pengakuan kejahatan per- ikanan sebagai kejahatan transnasional terorganisir. Menteri Susi menyampaikan bahwa PBB perlu mengakui keterkaitan antara Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing dengan kejahatan lain- nya, seperti penyelundupan narkoba, binatang, senjata, dan sebagainya, per- dagangan manusia dan perbudakan, serta operasi lainnya yang memenuhi