Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 36
DAHSYATNYA
CAMBUK MEDIA INFORMASI
B
agi bocah miskin dan gelandangan di seluruh permukaan bumi ini, menjadi
terkenal hanyalah mimpi di siang
bolong, kalau dalam dunia filmnya
seperti MI (Mission Impossible) artinya hal yang tidak mungkin terjadi.
Demikian juga kisah yang
dialami oleh si Mutiara Jalanan
Choi Sung Bong Remaja Korea.
Salah satu peserta Korea’s Got
Talent 2011 yang memperoleh
tempat kedua di final dengan
mengantongi 280 votes. Uniknya
ia justru lebih terkenal dibanding
dengan rekan senegaranya yang
menduduki
peringkat
teratas,
karena tanpa sengaja kisah
hidupnya yang pilu terungkap saat
wawancara dengan dewan juri
sesaat sebelum penampilannya
di ajang bergengsi Korea’s Got
Talent 2011.
Choi Sung Bong yang lahir
18 Februari 1990 di Hanja sebuah
daerah yang terdapat di kota Korea
Selatan. Ia ditinggalkan orang
tuanya di sebuah panti asuhan
sejak usia 3 tahun, karena tindakan
kasar dari pihak pengelola Choi
Sung Bong kecil kabur dari panti
asuhan saat ia baru berumur 5
tahun.
Jika bocah 5 tahun seusianya masih nyaman dalam pelukan orang tuanya, tidak demikian
halnya dengan Choi Sung Bong,
langkah kakinya yang kecil dan
peluh balitanya telah bergelut dengan kerasnya kehidupan jalanan
sebagai penjual permen karet dan
minuman energi.
Dia bisa tidur di mana saja,
di tangga, bahkan toilet umum
dan ia jalani kehidupan semacam
itu selama kurang lebih 10 tahun.
Selama itu pula tak ada pihak yang
merasa kehilangan apalagi mencarinya.
Suatu saat takdir mempertemukannya dengan seorang wanita
berhati mulia, seorang penjaja makanan dalam gerobak keliling di
luar klub malam. Perempuan itu
kemudian merawat dan memberi
Choi kehidupan yang lebih baik
dengan mendorongnya mengambil program GED yang setara dengan kurikulum SD dan SMP untuk
masuk perguruan tinggi dan kemudian Choi diberi nama kesayangan
Ji-Sung.
Orang bijak pernah berkata:
”Manusia adalah anak lingkungan”. Demikian pula halnya Ji-Sung
yang sehari-hari dibesarkan wanita
penjaja makanan yang berjualan
di luar klub malam. Saat itu suara
sang penyanyi yang tak pernah
ia lihat wajahnya, namun selalu
ia dengar suaranya setiap malam
menjadi sumber inspirasi baginya.
Ji-Sung mulai menyukai
musik. Kian hari ketertarikannya
terhadap musik kian besar,
sejak itu Ji-Sung menganggap
musik adalah teman sejatinya.
Kecintaannya terhadap dunia
seni musik menghantarkan Choi
berhasil lulus dari Daejeon Arts
High Shool. Meski untuk meraih
kesuksesannya itu ia harus bekerja
ekstra keras di sebuah perusahaan
jasa pengiriman. Choi bekerja
dari pukul 8 pagi hingga pukul 7
pagi. Ia juga selama menempuh
pendidikan di sekolah seni itu tidak
pernah memperoleh bimbingan
khusus dari guru pelatihan vokal,
semua ia pelajari secara autodidak.
Sewaktu penampilan perdananya di Korea’s Got Talent
2011, ia dengan lugu mengaku
tidak pintar menyanyi. Tapi ketika
ia membawakan lagu “Nella Fantasia”, penonton yang menyaksikan dia menyanyi begitu terpukau
dan tersentuh bahkan beberapa di
antara mereka termasuk para jurinya meneteskan air mata.