Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 31

(sea control) oleh nenek moyang kita, baik dimasa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit maupun kerajaan-kerajaan BugisMakassar, telah menunjukkan kepada bangsa-bangsa di kawasan bahwa dengan menguasai lautan mereka bisa berjaya. Sejarah telah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan masyarakat maritim. S eperti pesan Bung Karno, “Jasmerah” (jangan sekalikali meninggalkan sejarah). Tidak terlalu berlebihan, jika sejarah telah membuktikan bahwa pada masa lalu Indonesia memiliki pengaruh sangat dominan di kawasan Asia Tenggara, terutama melalui kekuatan maritimnya yang besar di bawah kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dalam catatan sejarah terekam pula bukti-bukti yang menyatakan bagaimana nenek moyang bangsa Indonesia telah menguasai lautan nusantara, bahkan hingga mampu mengarungi samudra luas hingga sampai ke Madagaskar, Afrika Selatan. Penguasaan lautan Sebagai masyarakat maritim, nenek moyang kita telah memberikan pelajaran yang berharga bahwa dengan persatuan, nusantara bisa berjaya. Hal tersebut dapat diketahui dari strategi besar Majapahit dalam mempersatukan wilayah nusantara melalui Sumpah Palapa yang dideklarasikan oleh Mahapatih Gajah Mada. Kerajaan-kerajaan maritim nusantara juga telah banyak mengilhami pengembangan dan perkembangan nilai-nilai luhur kebudayaan Bangsa Indonesia sebagai manifestasi sebuah bangsa bahari yang besar. Seiring dengan kedatangan kolonialisme di nusantara, Bangsa Indonesia mengalami perubahan visi yang signifikan dari maritim ke kontinental. Sejak saat itu, terjadi penurunan semangat dan jiwa bahari bangsa Indonesia. Namun demikian, budaya bahari Indonesia tidak menjadi hilang sama sekali. Deklarasi Juanda yang memperjuangkan konsep negara kepulauan telah mengembalikan jiwa bahari bangsa Indonesia. Deklarasi Juanda yang mendasari peringatan Hari Nusantara tersebut bahkan telah mendapatkan pengakuan dunia internasional sebagai salah satu pilar dalam Hukum Laut Internasional. Indonesia membutuhkan segera kebijakan pembangunan maritim nasional yang dimulai dengan penyamaan persepsi bangsa Indonesia dalam melihat pengaruh laut terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan sistem pertahanan dan keamanan nasional. Oleh karena itu, meningkatkan kekuatan menuju negara maritim utamanya pada sektor pertahanan sangat dibutuhkan dan menjadi syarat pokok utama sebagai negara maritim. Untuk dapat memberdayakan potensi maritim, seluruh komponen bangsa harus membangkitkan kesadaran maritim. Kesadaran maritim merupakan kesadaran terhadap arti penting dan nilai strategis maritim dalam pembangunan nasional. Indonesia sebagai negara maritim sesungguhnya memiliki nilai yang unik dan sangat penting, sehingga segala sesuatu yang terkait dengan masalah maritim harus diberikan perhatian khusus dan sungguhsungguh. Memperkuat kembali kebijakan yang memberi perhatian khusus dan sungguh-sungguh terhadap masalah maritim, merupakan keputusan yang tepat dan sangat relevan. Di samping hal tersebut, tidak kalah pentingnya memperkuat wawasan nusantara untuk mempercepat terbentuknya keunggulan kompetitif Indonesia dalam persaingan internasional dan mempertahankan martabat bangsa. Semoga kejayaan sebagai bangsa maritim dapat terwujud kembali, sebagaimana masa keemasan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.© Mayor Laut (KH) Drs. Bambang Nurakhim, MAP. “Melalui peringatan Hari Nusantara kita perkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI dengan meningkatkan kemampuan pertahanan dalam rangka menuju negara maritim”. Mengacu pada tekad tersebut, Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 31