Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 414 Tahun 2013 | Page 18

BERITA UTAMA 18 Satuan Kapal Cepat Armatim Bergerak melesat menggempur lawan Bertempur bela nusa dan bangsa Demi tegak kokohnya Indonesia Kami Prajurit Kapal Cepat Satria Perkasa di tengah samudra Wujudkan semboyan di dada Waskita Cakti Atiwega ... MOMENTUM KEPAHLAWANAN LAUT ARU SEBAGAI BASIS PEMBINAAN SATUAN KAPAL CEPAT KOARMATIM GUNA MEWUJUDKAN KESIAPSIAGAAN OPERASI B ait di atas merupakan penggalan dari Mars kebanggaan prajurit Satuan Kapal Cepat Koarmatim. Berbicara tentang Satuan Kapal Cepat tentunya tidak dapat dipisahkan dari tinta emas sejarah kepahlawanan yang ditorehkan oleh Komodor Jos Soedarso bersama anak buahnya yang berada di kapal cepat torpedo (MTB) RI Matjan Tutul. Aksi heroik para pahlawan samudra di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962 yang setiap tahun diperingati sebagai “Hari Dharma Samudra” tersebut telah membuktikan kepada dunia internasional bahwa Angkatan Laut Republik Indonesia pada masa itu mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perjuangan bangsa melawan kekuatan kolonial. Sebelum tenggelam, Komodor Jos Soedarso menyampaikan pesan terakhirnya “Kobarkan Semangat Pertempuran”. Demi tetap mengobarkan fighting spirit generasi prajurit petempur matra laut pendahulu Satkat tersebut, maka tidaklah berlebihan apabila generasi sekarang pewaris Satkat memilih semboyan “Waskita Cakti Atiwega” yang bermakna “Dengan kesaktian serta kewaspadaan yang tinggi, tugas dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat”. Satuan Kapal Cepat sebagai salah satu kekuatan pemukul strategis yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut memiliki riwayat perjuangan yang cukup panjang. Dimulai pada Tahun 1960 dengan dibentuknya “Skuadron Kapal Cepat Torpedo/Skuadkacepedo-10”, kemudian Tahun 1962 reorganisasi menjadi Komando Jenis Kapal Cepat-16/Kojen Kacepedo-16. Masuknya kapal cepat roket tipe Komar dari Rusia kemudian me- rubah organisasi satuan menjadi Komando Jenis Kapal Cepat/Kojenkat. Seiring dengan reorganisasi Armada RI pada Tahun 1971, istilah Komando Jenis kemudian diganti dengan Satuan sehingga Kojenkat menjadi Satuan Kapal Cepat atau Satkat. Satkat pernah memiliki struktur kekuatan yang sangat ditakuti di kawasan, di mana pada Tahun 1965 memiliki 34 unsur yang terdiri dari tiga jenis, yakni MTB Jerman, MTB Rusia dan Kapal Cepat Roket Rusia. Pada akhir dekade 70-an, untuk mengganti kapal-kapal cepat yang sudah memasuki masa purna tugas, maka TNI Angkatan Laut pun mulai mendatangkan kapal cepat rudal (KCR) yang memiliki daya gempur besar serta teknologi persenjataan yang lebih modern. Masuknya empat KCR kelas Mandau buatan Korea serta dua Kapal