Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 412 Tahun 2013 | Page 27

Danpasrat sesaat setelah mendarat. di pantai Sekerat pada AJ XXXI/2012. D itandai dengan pernyataan Panglima Kogasgabfib, maka seluruh Pasukan Pendarat yang tergabung dalam kegiatan latihan puncak TNI AL dengan sandi Armada Jaya XXXI/2012 segera melakukan persiapan serbuan amfibi. Rembang fajar belumlah nampak di ufuk timur, namun kendaraan pendarat Pasukan Pendarat sudah mulai keluar dari perut Kapal Pengangkut Pasukan baik dari jenis Landing Ship Tank (LST) maupun Landing Platform Dock (LPD). Gelapnya awal fajar tak menghalangi kemahiran para pengemudi kendaraan tempur untuk mengatur formasi bersyaf, selanjutnya deru gelombang demi gelombang pendaratanpun memecah keheningan fajar, tak lama kemudian sang komandan kendaraan tiap kendaraan tempur berteriak: Garis awal... isi senjata... peluh mulai mengalir, jantung berdegup keras bertanding dengan deru mesin kendaraan tempur. Gelombang satu menumbur pantai, tembakan moncong canon tank Pasukan Pendarat mulai menyalak, tembakan kapalpun berdesing memecah udara pagi yang mulai memancarkan secercah fajar. Gelombang dua, tiga mendarat, disusul oleh gelombang pendaratan seterusnya, pagi itu hujan peluru menyembur dari berbagai moncong senjata, suaranya yang menggelegar dahsyat menyobek keheningan pagi. Pasukan Pendarat berloncatan keluar dari perut kendaraan tempur pengangkut pasukan, mereka bergerak gesit lalu mengatur formasi saling melindungi. Kehebohan pagi itu menjadi lebih gaduh lagi, manakala Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri berhasil mendarat, mereka segera menyusun posisi di daerah steling, lalu mulailah berdentumdentum tembakan Howitzer 105 mm membahana, apalagi setelah Roket RM 70 Grad meraung menyobek langit, roket dengan kaliber 122 mm ini menjadi penghancur yang dahsyat, Pasukan Pendarat Korps Marinir terus bergerak dibawah lindungan tembakan Artileri Medan. Tak lama kemudian kegaduhan pagi itu tambah ramai, ketika helikopter pengangkut pasukan meraung raung di langit Pantai Sekerat, Sangatta Kalimantan Timur, lima helikopter itu terbang dari kapal pengangkut pasukan ke daratan, kemudian kembali lagi kekapal untuk menjemput pasukan baret ungu yang akan didaratkan untuk merebut kembali wilayah Sangatta. Combat Camera Team Pada latihan Armada Jaya XXXI/12 ini, Dinas penerangan TNI AL untuk pertamakalinya dilibatkan sebagai pelaku latihan, oleh sebab itu dibentuklah unit liputan pertempuran yang disebut Combat Camera Team. Tugas dari tim ini adalah untuk mendokumentasikan aktifitas Pasukan Pendarat yang sedang bertempur, selanjutnya tim yang dipimpin oleh Junior Public Affairs Officer (JPAO), melakukan publikasi langsung melalui Situs jajaran TNI AL www.tnial.mil.id, www. marinir.mil.id, www.koarmabar.mil. id, dan melakukan reportase ke Radio Jalesveva Jayamahe (JJM) yang dipancarkan dari Mabesal. Dengan demikian maka audience baik yang bersifat internal audience maupun eksternal audience dapat mengikuti perkembangan situasi latihan pertempuran itu secara tepat waktu, tidak kalah dengan media massa yang lainnya. Bahkan pernyataan Panglima Kogasgabfib yang menandai puncak serbuan amfibi pun bisa didiseminasikan langsung kepada seluruh pendengar Radio JJM yang berhasil dilaporkan oleh Senior Public Affairs Officer dari atas geladak KRI Banjarmasin sebagai Kapal Markas. Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012 27