Media Informasi Kemaritiman Cakrawala Edisi 412 Tahun 2013 | Page 16

WAWANCARA 16 Bagaimana menurut Bapak dengan disosialisasikannya negara kita adalah negara kepulauan terbesar kepada kalangan pelajar, misalnya dengan memasukkan kurikulum ilmu kelautan dan perikanan di sekolah-sekolah? Disosialisasikannya tentang laut kepada kalangan pelajar sangat perlu sekali, karena generasi inilah yang nantinya akan menjaga dan melestarikan laut kita. Untuk itu di dunia pendidikan tentunya perlu memasukkan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah, agar kalangan pelajar bisa mengenal lebih jauh tentang laut kita. Kejahatan lintas negara melalui laut sering terjadi, misalnya, seperti terorisme (transit point bagi kelompok teroris internasional), pencurian ikan (illegal fishing), penyelundupan manusia (human trafficking), pembalakan liar (illegal logging) yang sering kita lihat di media cetak dan elektronik. Menurut Bapak bagaimana melihat hal tersebut? Di wilayah Kepulauan Seribu sampai saat ini kalau transit point, human trafficking, illegal logging hampir belum ada, tetapi kita tetap berkoordinasi dan komunikasi antara Kepala Dinas Perikanan Saya dengan Kepala Dinas Kabupaten pulau lainnya sebab mereka paham betul kapal-kapal nelayan yang sedang mencari ikan. Selain itu juga kita tetap berkomunikasi juga dengan pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya. Wilayah laut kita cukup luas, untuk menjaga dan mengamankan perairan yang terbingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Bapak, untuk persenjataan yang dimiliki TNI AL apakah sudah memadai atau perlu penambahan? Untuk mengamankan bingkai NKRI yang begitu luas tentunya diperlukan alutsista yang bisa menyesuaikan kondisi zaman. Untuk itu keberadaan TNI AL sangat dibutuhkan khususnya di daerah pesisir dan pulau terluar agar masyarakat di sana dapat disentuh terutama masalah ketahanan nasional. Mungkin ada yang ingin disampaikan oleh Bapak, tentang TNI Angkatan Laut ke depan? Untuk menjaga dan mengamankan NKRI yang begitu luas, tentunya diperlukan alutsista yang modern serta sumber daya manusianya yang handal. Untuk itu kami berharap kepada pemerintah lebih memberikan perhatian kepada alutsista tentunya harus disesuaikan dengan anggarannya, karena bagaimanapun juga jumlah alutsista kita harus sebanding dengan luasnya laut kita juga tentunya untuk menjaga pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kepulauan Seribu Miliki Potensi Besar Dibidang Wisata Bahari. Cukup selangkah saja dari kota Jakarta, wisata pulau yang mempesona bukan lagi hanya sekedar mimpi. Dengan biaya yang cukup terjangkau Anda bisa menikmati birunya langit dan pasir pantai yang putih. Jika anda menyukai panorama laut, Kepulauan Seribu memang menjadi salah satu destinasi. Hanya 75 menit dengan menggunakan speed boat dari Jakarta anda sudah bisa berlibur ke pulau impian itu. Kepulauan Seribu ini memiliki keindahan alam dan kekayaan bahari yang sangat mengagumkan. Kepulauan Seribu mempunyai luas wilayah 1.180.80 ha (11.80 km2) dengan jumlah penduduk 15.600 jiwa, terdiri dari 105 pulau yang tersebar dalam empat kelurahan. Bahkan kondisi sumber daya alam di Pulau Seribu menyimpan potensi, terutama di sektor perikanan dan sektor pariwisata. Bahkan kegiatan wisata bahari telah dikembangkan di Kepulauan Seribu, seperti pemancingan, rekreasi laut, pulau, sepeda air, penyelaman (diving), selancar angin dan snorkeling. Menurut Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi, saat ditemui tim redaksi majalah Cakrawala mengatakan, bahwa Kepulauan Seribu memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan lokasi wisata lain di Indonesia. Dengan dekatnya dengan Jakarta, Pulau Seribu tidak perlu takut tidak mempunyai market. Pemerintah Kabupaten terus berpromosi mengundang investor pariwisata perhotelan dan lain sebagainya untuk memajukan Kepulauan Seribu. Pemkab Kepulauan Seribu sejauh ini terus menyiapkan se- jumlah kebijakan untuk memajukan potensi pariwisata yang dimiliki, yakni dengan menekankan kesan alamiah yang ada pada pulau-pulau