Media BPP Juni 2016 Vol 1 No 2 | Page 6

SURAT PEMBACA
Kemendagri Hapus Perda Bermasalah
Seperti diwartakan, Kementerian Dalam Negeri telah menghapus 3.143 peraturan daerah( perda). Perda yang dihapus hanya terkait investasi, retribusi, pelayanan birokrasi, dan masalah perizinan. Saya sangat mengapresiasi penghapusan perda tersebut karena sudah sejalan dengan amanat UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, khususnya pada Pasal 251 Ayat 1-3 yang menyebutkan, perda provinsi dan peraturan gubernur yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan / atau kesusilaan dibatalkan oleh menteri. Penghapusan perda bermasalah itu senyatanya berdampak positif untuk perekonomian. Program pembangunan pemerintah pusat dan daerah akan berjalan optimal. Ekonomi biaya tinggi yang membebani dunia usaha tentu akan berkurang secara signfikan.
Elpino Windy Staf Bagian Umum BPP Kemendagri
Terima kasih Sdr. Elpino atas komentarnya. Redaksi juga berharap, apa yang telah dilakukan Kemendagri terkait penghapusan perda bermasalah itu dapat segera menggerakkan roda ekonomi di daerah yang pada gilirannya mampu menaikkan daya beli masyarakat.
Suplemen untuk Pegawai
Redaksi
Di Poliklinik BPP Kemendagri sebenarnya menyediakan vitamin atau suplemen untuk seluruh pegawai. Namun seringkali yang memanfaatkan kesempatan itu hanya beberapa orang dan orangnya itu-itu saja. Seperti pegawai yang banyak bekerja dengan aktivitas fisik. Padahal, bagi pegawai yang baru saja dinas ke luar kota, bisa juga mampir ke klinik untuk penyembuhan atau mengembalikan stamina. Kenapa sebulan sekali? Karena kami ingin penyebarannya secara merata agar seluruh pegawai juga bisa merasakan fasilitas yang sudah dianggarkan. Fungsi poliklinik bukan hanya untuk pengobatan saja, melainkan juga untuk pencegahan, karena mencegah lebih baik dari mengobati. drg. Myrna Sari Dokter Gigi Poliklinik BPP Kemendagri
Vitamin dan suplemen yang sudah ada di BPP Kemendagri memang diberikan secara gratis untuk menunjang kesehatan para pegawai.
Sebelumnya, redaksi Media BPP sudah pernah memberitakan informasi ini pada portal kami di litbang. kemendagri. go. id dan juga di rubrik Aktivitas MediaBPP pada edisi Februari 2016. Memang sangat disayangkan kalau fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh kebanyakan pegawai. Semoga informasi dari drg. Myrna di atas menambah kesadaran kita akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara mencegah penyakit dan menjaga sistem imun agar lebih kebal terhadap virus dan bakteri
Kemana Hasil Penelitian?
Redaksi
Sudah menjadi strategi BPP Kemendagri dan Daerah membuka kesempatan pada semua peneliti menyelenggarakan program penelitian. Tentunya telah dihasilkan banyak sekali laporan penelitian. Akan tetapi, hasil penelitian itu tidak disiarkan ke manamana. Belum lagi hanya sedikit yang diterbitkan untuk diketahui publik terutama masyarakat, alhasil kita tidak mengetahui perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan di negeri kita. Kemana hasil penelitian peneliti kita? Atau mungkin dipublikasikan sangat terbatas dan hanya untuk memenuhi angka kredit. Di negara lain seperti negara tetangga Malaysia dan Singapura, karya ilmiah diterbitkan dan diterapkan untuk kepentingan masyarakat luas. Dengan demikian, kemajuan ilmu pengetahuan dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh publik. Penerbitan hasil karya ilmiah itu bukan hanya menjadikan kita tahu siapa bergelar apa, melainkan dapat mengetahui seberapa besar bangsa ini untuk menjadi besar.
Bungaran Damanik JFU Sub Bagian Perpustakaan, Informasi, dan
Dokumentasi BPP Kemendagri
Hasil penelitian memang banyak dituangkan dalam jurnal ilmiah yang saat ini masih menjadi acuan dan bukti bahwa seorang peneliti benar-benar melakukan penelitian. Namun memang benar, pertanyaannya sekarang adalah apa yang dilakukan jika sudah diterbitkan dalam jurnal? Bagaimana implikasi terhadap masyarakat? Rasanya hal itu masih sangat jauh sekali dalam citacita penelitian Indonesia. Kegelisahan dan gambaran jawaban tersebut, mungkin bisa Sdr. Bungaran lihat pada rubrik Laporan Utama dan Opini kami yang ditulis oleh Heriyandi Rony( Peneliti BPP) tentang berbagai permasalahan peneliti dan juga BPP sebagai wadah para peneliti.
Redaksi
4 VOLUME 1 NO. 2 | JUNI 2016