SURAT PEMBACA
Kemendagri Hapus Perda Bermasalah
Seperti diwartakan , Kementerian Dalam Negeri telah menghapus 3.143 peraturan daerah ( perda ). Perda yang dihapus hanya terkait investasi , retribusi , pelayanan birokrasi , dan masalah perizinan . Saya sangat mengapresiasi penghapusan perda tersebut karena sudah sejalan dengan amanat UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah , khususnya pada Pasal 251 Ayat 1-3 yang menyebutkan , perda provinsi dan peraturan gubernur yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi , kepentingan umum , dan / atau kesusilaan dibatalkan oleh menteri . Penghapusan perda bermasalah itu senyatanya berdampak positif untuk perekonomian . Program pembangunan pemerintah pusat dan daerah akan berjalan optimal . Ekonomi biaya tinggi yang membebani dunia usaha tentu akan berkurang secara signfikan .
Elpino Windy Staf Bagian Umum BPP Kemendagri
Terima kasih Sdr . Elpino atas komentarnya . Redaksi juga berharap , apa yang telah dilakukan Kemendagri terkait penghapusan perda bermasalah itu dapat segera menggerakkan roda ekonomi di daerah yang pada gilirannya mampu menaikkan daya beli masyarakat .
Suplemen untuk Pegawai
Redaksi
Di Poliklinik BPP Kemendagri sebenarnya menyediakan vitamin atau suplemen untuk seluruh pegawai . Namun seringkali yang memanfaatkan kesempatan itu hanya beberapa orang dan orangnya itu-itu saja . Seperti pegawai yang banyak bekerja dengan aktivitas fisik . Padahal , bagi pegawai yang baru saja dinas ke luar kota , bisa juga mampir ke klinik untuk penyembuhan atau mengembalikan stamina . Kenapa sebulan sekali ? Karena kami ingin penyebarannya secara merata agar seluruh pegawai juga bisa merasakan fasilitas yang sudah dianggarkan . Fungsi poliklinik bukan hanya untuk pengobatan saja , melainkan juga untuk pencegahan , karena mencegah lebih baik dari mengobati . drg . Myrna Sari Dokter Gigi Poliklinik BPP Kemendagri
Vitamin dan suplemen yang sudah ada di BPP Kemendagri memang diberikan secara gratis untuk menunjang kesehatan para pegawai .
Sebelumnya , redaksi Media BPP sudah pernah memberitakan informasi ini pada portal kami di litbang . kemendagri . go . id dan juga di rubrik Aktivitas MediaBPP pada edisi Februari 2016 . Memang sangat disayangkan kalau fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh kebanyakan pegawai . Semoga informasi dari drg . Myrna di atas menambah kesadaran kita akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara mencegah penyakit dan menjaga sistem imun agar lebih kebal terhadap virus dan bakteri
Kemana Hasil Penelitian ?
Redaksi
Sudah menjadi strategi BPP Kemendagri dan Daerah membuka kesempatan pada semua peneliti menyelenggarakan program penelitian . Tentunya telah dihasilkan banyak sekali laporan penelitian . Akan tetapi , hasil penelitian itu tidak disiarkan ke manamana . Belum lagi hanya sedikit yang diterbitkan untuk diketahui publik terutama masyarakat , alhasil kita tidak mengetahui perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan di negeri kita . Kemana hasil penelitian peneliti kita ? Atau mungkin dipublikasikan sangat terbatas dan hanya untuk memenuhi angka kredit . Di negara lain seperti negara tetangga Malaysia dan Singapura , karya ilmiah diterbitkan dan diterapkan untuk kepentingan masyarakat luas . Dengan demikian , kemajuan ilmu pengetahuan dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh publik . Penerbitan hasil karya ilmiah itu bukan hanya menjadikan kita tahu siapa bergelar apa , melainkan dapat mengetahui seberapa besar bangsa ini untuk menjadi besar .
Bungaran Damanik JFU Sub Bagian Perpustakaan , Informasi , dan
Dokumentasi BPP Kemendagri
Hasil penelitian memang banyak dituangkan dalam jurnal ilmiah yang saat ini masih menjadi acuan dan bukti bahwa seorang peneliti benar-benar melakukan penelitian . Namun memang benar , pertanyaannya sekarang adalah apa yang dilakukan jika sudah diterbitkan dalam jurnal ? Bagaimana implikasi terhadap masyarakat ? Rasanya hal itu masih sangat jauh sekali dalam citacita penelitian Indonesia . Kegelisahan dan gambaran jawaban tersebut , mungkin bisa Sdr . Bungaran lihat pada rubrik Laporan Utama dan Opini kami yang ditulis oleh Heriyandi Rony ( Peneliti BPP ) tentang berbagai permasalahan peneliti dan juga BPP sebagai wadah para peneliti .
Redaksi
4 VOLUME 1 NO . 2 | JUNI 2016