Media BPP Juni 2016 Vol 1 No 2 | Page 48

DAERAH
( untuk mahasiswa). Lalu petugas akan memberikan kunci loker untuk menyimpan barang bawaan sebelum naik ke lantai satu. Pada lantai ini juga pengunjung baru bisa membuat kartu perpustakaan yang dibuatkan secara langsung, mudah, dan praktis yang berlaku selama lima tahun untuk umum, dan empat tahun untuk mahasiswa.
Masih di lantai yang sama, belasan komputer melingkar dalam suatu ruangan khusus. Beberapa pengunjung terlihat asyik memainkan komputer dan internet, ada yang sedang mencari referensi di google, membuka youtube, atau sekadar bermain solitare. Di lantai itu juga terdapat tempat sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku, dan rak-rak yang berisikan berbagai jenis koleksi buku agama, IT, sains, motivasi, bahasa asing, atau bukubuku pelajaran. Di tempat ini banyak siswa dan mahasiswa duduk untuk belajar, mengerjakan tugas atau sekadar berdiskusi. Catatan pengelola di sini, setiap hari setidaknya ada 800 pengunjung di perpustakaan yang dapat menampung hingga seribu pengunjung itu.“ Minat bacanya cukup bagus,” kata Dia.
Untuk peminjaman buku, sayangnya maksimal buku yang boleh dipinjam hanya 2 buku dengan waktu peminjaman satu minggu. Menurut Panagoan, tidak ada sistem denda di sini jika terlambat mengembalikan buku. Hanya saja berlaku peraturan bahwa tidak boleh meminjam buku selama jumlah hari keterlambatan pengembalian.“ Misal, terlambat 7 hari, maka orang itu tidak boleh meminjam selama 7 hari,” terangnya.
Sayangnya, peminjaman buku masih dilayani secara manual dan belum menggunakan teknologi terkini dengan barcode.
Memasuki lantai 2, kami disuguhi rak-rak yang dipenuhi berbagai jenis koleksi buku. Koleksi buku ini lebih diperuntukkan bagi mahasiswa karena terdapat bukubuku referensi kuliah bertema kedokteran, kebidanan, manajemen, teknik, pertanian, dan ilmu sosial. Panogan yang berperawakan gendut sambil ngos-ngosan berkeliling satu per satu menyebutkan berbagai koleksi secara runut, seolah sudah hafal di luar kepala.“ Dari kelompok 000 Filsafat, 100 ilmu murni, 200 agama, 300 sosial, 400 hukum, 500 manajemen, 600 terapan, 700 kesenian, 800 bahasa, dan 900 sejarah,” terangnya.
karena sedang dipakai instansi tertentu untuk belajar. Panogoan hanya menjelaskan apa saja koleksi yang berada di Lt. 3“ Di atas khusus koleksi buku yang tidak boleh dipinjam, seperti ensiklopedia, kamus, atlas dunia, komik dan jurnal penelitian serta berbagai jenis majalah seperti Gatra dan Tempo. Di lantai ini juga terdapat sebuah tempat khusus bernama Bilik Melayu,” terangnya.
Bilik Melayu memang khusus berisikan buku-buku yang berkaitan dengan sejarah Riau, pengarang dan sastrawan Riau, sekaligus ratusan koleksi buku-buku Melayu yang juga terdapat di lantai dasar. Karena kelengkapan koleksi di bilik ini menjadikan Perpustakaan Soeman HS ditetapkan sebagai pusat buku-buku sejarah kebudayaan Melayu di Sumatera oleh Badan Perpustakaan Nasional.“ Di samping ruangan Bilik Melayu, terdapat ruangan khusus berisi kumpulan skripsi dan tesis. Selain itu, terdapat ruangan diskusi kedap suara yang bisa digunakan untuk berdiskusi. Jadi tidak akan menganggu para pengunjung yang sedang membaca,” kata dia
Lalu dia bercerita, di lantai 4 terdapat Chevron Energy Corner berisikan tentang informasi berkaitan dengan perusahaan Chevron. Ini merupakan sumbangan dari Chevron sendiri. Sedangkan di lantai 5 dan lantai 6 khusus untuk ruang kantor dan kepegawaian.
Para petugas perpustakaan sangat ramah dalam melayani para pengunjung dan anggota pustakanya. Tidak heran Perpustakaan Soeman HS tidak pernah sepi dari pengunjung. Perpustakaan bisa dibilang contoh citra perpustakaan daerah yang jauh dari identik gedung kuno dan buku-buku lama yang semakin membuat masyarakat malas berkunjung ke perpustakaan.
Layanan di Soeman HS beroperasi setiap hari, dan hanya tutup saat libur nasional. Jam operasional mereka buka dari Senin s. d Jumat pukul 08.00-16.00 WIB. Khusus Sabtu & Minggu mereka hanya buka dari pukul 09.00 sampai 14.00 WIB.( IFR)
Setiap lantainya berisikan satu komputer agar memudahkan pencarian. Namun hanya tersedia satu komputer, sehingga pengunjung yang membludak harus antre dan sabar menunggu giliran.“ Ya, sayangnya hanya satu. Tapi kalau sudah yang sering ke sini mereka langsung saja ke rak yang sudah mereka hafal,” terangnya.
Sayang sekali kami tidak diizinkan untuk menengok bagaimana kondisi di Lt. 3,
VOLUME 1 NO. 2 | JUNI 2016 25