Majalah Shift Indonesia - ISSUE 6 2013 Maret 2014 | Page 50
Substantials
Lean Six Sigma untuk memperbaiki
kinerja operasionalnya. Bahkan
implementasi Lean Six Sigma terbaik
seringkali terjadi di perusahaan
perbankan, asuransi, hotel, bahkan
rumah sakit. Begitu juga dengan
perusahaan tambang dan energi.
Banyak dari mereka telah sukses
dan merasakan manfaat dari
implementasi tersebut. Dengan
Lean Six Sigma mereka mampu
meningkatkan kecepatan dan kualitas
layanan, kapasitas, sehingga berujung
pada meningkatnya kepuasan
dan kesetiaan pelanggan secara
signifikan.
#5 Lean Six Sigma dan ISO
(standard) + Risk adalah dua hal
yang saling bertentangan.
Seringkali orang-orang improvement
menganggap orang risk atau orang
ISO adalah penghalang improvement.
Sebaliknya, praktisi manajemen
resiko atau ISO menganggap
praktisi improvement sering tidak
patuh terhadap standar yang
telah disepakati (non-compliance)
sehingga membahayakan kualitas
dan juga meningkatkan resiko
operasional.
Sayang sekali jika perusahaan
memiliki paradigma demikian.
Padahal, sebenarnya ketiganya adalah
konsep yang berjalan secara sinergis
sebagai simbiosis mutualisme. Coba
perhatikan diagram di bawah ini:
Operational
Excellence
Con
Imp tinuou
rove s
men
t
Risk and Compliance will keep organization
NOT TO FALL DOWN (Standardization), while
Continuous Improvement will drive / push
organization towards Operational Excellence
- So, Risk and Improvement are Synergy
50 | Shift Issue I | 2014
Expert Corner
Jika ada masalah, carilah kesalahan pada proses,
bukan orangnya.
Setelah Lean Six Sigma menderek
organisasi ke tingkat operational
excellence yang lebih tinggi, butuh
standardisasi (ISO) dan Risk
Management untuk mengunci hasil
improvement. Bahkan, Lean Six
Sigma sendiri dapat digunakan untuk
mengeksekusi pr