Majalah Shift Indonesia - ISSUE 6 2013 Maret 2014 | Page 28

Specials Sistem penanganan bagasi otomatis meliputi proses penyortiran, penyusunan di konveyor hingga pendeteksian senjata dan barang berbahaya. Sistem ini juga memungkinkan penumpang melakukan check-in dan klaim bagasi lebih cepat. Solusi otomatisasi ini akan merampingkan proses bagasi, sekaligus membuat proses yang transparan bagi penumpang. Jika proses bagasi berjalan mulus, baik penumpang maupun petugas bisa beraktifitas dengan lebih nyaman. Salah satu teknologi terbaru yang digunakan dalam sistem penanganan bagasi otomatis adalah Radio Frequency Identification (RFID). Beberapa bandara di dunia telah mengadopsi sistem RFID untuk membantu mengefisiensi dan mengoptimasi proses penanganan bagasi dan meninggalkan sistem barcode yang konvensional. Sistem Barcode vs. RFID Pangkas Biaya Operasional dan Tingkatkan Merampingkan Proses Kepuasan Pengguna Penanganan Bagasi Bandara dengan Automation Salah satu solusi yang telah diterapkan di beberapa bandara internasional di dunia adalah sistem penanganan bagasi otomatis. Sistem ini dibuat untuk mencegah waste dan mempermudah pekerjaan petugas di area bagasi, sekaligus meningkatkan level kepuasan pengguna bandara. Proses penanganan bagasi otomatis akan membantu petugas, mulai dari proses check-in bagasi, kedatangan, hingga klaim bagasi yang dilakukan penumpang. Dengan sistem ini, petugas dapat bekerja dengan lebih cepat, aman dan efisien. 28 | Shift Issue I | 2014 Preferensi bandara akan teknologi RFID sebagai perangkat pelacak bagasi didorong oleh fiturfiturnya yang memungkinkan proses end-to-end penanganan bagasi yang sempurna secara virtual, mulai dari penyortiran, pelacakan dan pencatatan bagasi. Fitur-fitur ini tidak dimiliki oleh sistem barcode yang informasinya hanya bisa dipindai oleh sinar infra merah. Barcode yang terlipat, lecek atau basah akan mengurangi akurasi pemindaiannya menjadi hanya 85 hingga 90 persen. 10 hingga 15 persen informasi yang tidak terdeteksi menjadi penyebab error dalam proses pencocokan koper dengan pemilik dan penerbangannya. Pada sistem berbasis RFID, informasi disimpan dalam format gelombang radio frekuensi. Untuk membacanya tidak perlu menggunakan laser atau infra merah. Informasi dapat dibaca dari sisi manapun, bahkan jika label terletak di bagian bawah koper. Karena itulah, RFID bisa membantu memperkecil kemungkinan bagasi hilang, yang selama ini sering disebabkan karena kesalahan pemindaian barcode. Dengan demikian, sistem RFID bisa membantu meningkatkan kepuasan penumpang. Pada bandara dengan volume penumpang tinggi, RFID menjadi solusi yang cukup membantu. Misalnya, Bandara Internasional Las Vegas McCarran yang menampung 65.000 bagasi setiap harinya, memanfaatkan teknologi ultra high frequency atau UHF RFID untuk Tools Barcode yang terlipat, lecek atau basah akan mengurangi akurasi pemindaiannya menjadi hanya 85 hingga 90 persen. 10 hingga 15 persen informasi yang tidak terdeteksi menjadi penyebab error dalam proses pencocokan koper dengan pemilik dan penerbangannya. mengidentifikasi, melacak dan mencatat semua bagasi yang masuk. Saat ini, UHF RFID dianggap sebagai solusi terbaik yang menggunakan sistem gelombang frekuensi radio. Sistem yang Baik Adalah Sistem yang Terintergrasi RFID bisa menjadi solusi yang benar-benar inovatif jika diimplementasikan sebagai bagian dari sistem penanganan bagasi yang terintegrasi. Mengapa? Karena seluruh potensi RFID hanya dapat digali dengan integrasi sistem end-to-end maskapai dan sistem informasi bandara secara menyeluruh. Proyek perbaikan sistem penanganan bagasi yang terintegrasi, bisa terdiri atas beberapa sistem yang berbeda. Misalnya, sistem penjadwalan penerbangan dan sistem informasi penumpang, yang dipersatukan membentuk satu sistem menyeluruh. Sistem yang 2014 | Shift Issue I | 29