Majalah Shift Indonesia - ISSUE 6 2013 December | Page 80

Tentu saja, pada kenyataannya, tidak semua Mengenal FMEA Lebih Dekat dan menetapkan tanggung jawab untuk memonitor untuk proyek menyarankan tim melakukan FMEA FMEA adalah metode dan perkakas yang digunakan kesalahan akan sama. Untuk mengetahui jenis resiko proses dan mengambil tindakan ketika diperlukan. pada prosedur yang telah dirancang ulang tersebut. untuk menganalisa rancangan produk dan sistem kesalahan yang mungkin terjadi pada proses, FMEA Dalam skenario stasiun pemberhentian kereta api, Ketika melakukan analisa FMEA, tim menemukan pelayanan untuk menemukan potensi kegagalan. memiliki elemen kunci yang menggambarkan tiga berikut contoh data FMEA lengkap untuk satu failure salah satu langkah yang ingin mereka hilangkan dari Tujuannya adalah agar kita bisa mengambil langkah karakter kesalahan: mode: proses (karena dianggap non-value-added) ternyata pencegahan di tahap sangat dini, atau paling tidak 1. Seberapa parah kesalahan tersebut Langkah proses: pengisian teko kopi dengan air merupakan input yang meminimalisir resiko terjadinya kesalahan tersebut. 2. Seberapa sering terjadinya Potensial failure mode: takaran air salah penting bagi Proyek-proyek berbasis Lean dan Six Sigma kerap 3. Apakah efek dari kesalahan tersebut akan mudah Efek dari kesalahan: kopi terlalu kental atau terlalu departemen keuangan memakai metode ini untuk menghindari resiko dan terdeteksi (ketika benar terjadi) encer Skor severity: 8 efek dari kesalahan bila sampai terjadi. Umumnya, tim proyek akan memberikan o Penyebab potensial: tanda batas air di teko telah dengan skor untuk setiap failure mode dalam skala 1 hingga pudar/hilang. mengidentifikasi “failure mode” (potensi kesalahan); 10 atau 1 hingga 5 untuk tiga karakter yang disebutkan Skor frekuensi kejadian: 4 bagaimana produk atau pelayanan bisa gagal atau diatas. Lalu tim akan menghitung Risk Priority Number Metode yang saat ini digunakan untuk salah. Tim yang menangani proyek akan meneliti (RPN) dengan menggunakan rumus: mencegah Proses FMEA dimulai Kesalahan: inspeksi visual setiap elemen proses, mulai dari input, proses bergulir menuju output, hingga pengiriman output kepada RPN = pelanggan (dalam lingkup jasa, hingga pelayanan (tingkat keparahan/severity) x (frekuensi kejadian) x diberikan kepada pelanggan). Di setiap langkah, tim (kemungkinan terdeteksi) RPN = 8 x 4 x 4 = 128 Tindakan yang disarankan: ganti teko kopi yang telah usang harus mengajukan pertanyaan “apa yang mungkin salah disini?” Kemungkinan terdeteksi: 4 Ide utama FMEA adalah untuk memperbaiki Penanggung jawab: Joni. kesalahan yang memiliki imbas terbesar bagi Berikut adalah beberapa failure mode di pelanggan. Failure mode dengan skor tertinggi Studi Kasus FMEA di Lingkup Transaksional nal lingkup pelayanan dan jasa, yaitu proses penyediaan adalah yang failure mode yang sering terjadi, Sebuah proyek di departemen proses transaksi ansaksi kopi panas di sebuah stasiun pemberhentian kereta menimbulkan efek buruk yang cukup terasa, dan tidak n baru saja selesai. Proyek tersebut bertujuan untuk api: mudah terdeteksi. Error yang tidak mudah terdeteksi . memangkas cycle time dan mengurangi cacat. Dalam Salah satu input untuk proses tersebut adalah jelas sangat mungkin akan lolos dan menyentuh easure, fase Analyze pada siklus DMAIC (Define, Measure, “teko kopi yang bersih”. Bagaimana langkah pelanggan. ntifikasi Analyze, Improve, Control), tim mengidentifikasi beberapa akar masalah (root causes), diantaranya di perusahaan. Departemen keuangan membantu Setelah selesai menent