Majalah Shift Indonesia - ISSUE 6 2013 December | Page 24
COVER STORY
Lean Manufacturing adalah sebuah metode
Biaya + Laba = Harga Jual Produk
dan sistem manajemen yang konsepnya diadaptasi
Artinya, harga jual produk ditentukan oleh biaya
dari Toyota Production System, sebuah pendekatan
produksi lalu ditambah dengan laba yang diinginkan
unik dari Toyota dalam berproduksi. Fokus utamanya
perusahaan. Skema seperti ini sangat berpotensi
Setelah menempuh perjalanan panjang
adalah menghilangkan waste dalam produksi dan
membuat pelanggan merasa dirugikan.
dalam menyajikan referensi serta studi
memberikan nilai tambah (value) yang berarti bagi
kasus berkaitan dengan penerapan Lean
pelanggan, sehingga meningkatkan nilai produk di
Manufacturing (atau Lean Production) di
mata pelanggan.
Recalling: Lean Manufacturing
Skema Lean Manufacturing merupakan
kebalikan dari skema tradisional tersebut. Produsen
berbagai industri, tidak ada salahnya kita
harus mengurangi biaya produksi untuk mendapatkan
mengambil sedikit waktu untuk menengok
Penerapan Lean Manufacturing (metode
laba yang diinginkan, sehingga rumusnya menjadi
ke belakang untuk mengingat kembali
serta perkakasnya) dilakukan secara terus-menerus
seperti ini:
pengertian dasar dari metode Continuous
untuk menciptakan perbaikan pada proses dan
Harga Jual Produk – Biaya = Laba
Improvement itu sendiri.
inovasi
perusahaan
Artinya, selisih harga jual suatu produk dikurangi
tersebut melakukan apa yang disebut Continuous
dan biaya produksilah yang akan menjadi laba bagi
Improvement (atau CI) untuk mencapai Operational
perusahaan. Jika perusahaan ingin meningkatkan
Excellence (OPEX) dan Customer Intimacy. Tujuan
labanya, maka perusahaan harus bisa menerapkan
utamanya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan
strategi penghematan biaya yang efektif. Penghematan
yang mendatangkan preferensi mereka, dan tentu
biaya ini dilakukan dengan cara menerapkan metode
saja meningkatkan profit dengan cara-cara yang tidak
dan perkakas Lean Manufacturing dalam proses
mengorbankan pelanggan.
produksi.
di
Lean
perusahaan,
sehingga
Manufacturing
juga
memberikan
3 Prinsip Lean Manufacturing
kekuatan kepada perusahaan untuk meningkatkan
Lean Manufacturing dibangun diatas tiga prinsip
competitive advantage mereka dan memperbesar
dasar, antara lain:
pangsa pasar. Mengapa? Karena penerapan Lean
1. Prinsip Mendefinisikan Nilai Produk (Define Value)
Manufacturing selalu berpegang kepada empat
Pendefinisian nilai produk dilakukan dengan mengacu
kerangka yang disebut QCDS:
kepada
Q untuk Quality. Yaitu komitmen untuk memproduksi
(Voice of Customer) melalui kerangka QCDS dan
barang berkualitas tinggi secara konsisten.
PME (Productivity, Motivation dan Environment).
C untuk Cost. Yaitu pengendalian terhadap biaya
Pendefinisian nilai produk dimulai dengan membuat
produksi dan operasional untuk memproduksi barang
pemetaan aliran nilai (Value Stream Mapping).
berkualitas tinggi dengan biaya yang efektif.
Tujuannya adalah mengidentifikasi value yang ada
D untuk Delivery. Yaitu komitmen untuk melakukan
pada seluruh aliran proses, mulai dari pemasok
pengiriman tepat waktu kepada pelanggan.
hingga pelanggan. Hasil identifikasi tersebut adalah
S untuk Service. Yaitu komitmen untuk memberikan
pengetahuan mengenai titik-titik pada proses yang
pelayanan terbaik kepada pelanggan.
tidak memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Sistem manufaktur tradisional membebankan
pandangan
Shift Issue 6
pelanggan
Elimination)
dalam harga yang harus mereka bayar.
I
pendapat
2. Prinsip Menghilangkan Pemborosan (Waste
hampir seluruh biaya produksi kepada pelanggan
24
dan
Pemborosan
atau
waste
dalam
konsep
Shift Issue 6
Lean
I
25