Majalah Prasmulyan vo. 4 04 2015 | Page 29

Indonesia Business Masterpiece. 29 Pria kelahiran Sawah Lunto, Sumatera Barat ini bisa dibilang unik karena merupakan gabungan dari sosok pengusaha, pemimpin organisasi, aktivis, dan pendidik. Tak heran, mantan aktivis 1966 ini telah menuai banyak pengalaman dan memberikan kontribusi berarti dalam bidang ekonomi, birokrasi, politik, dan pendidikan Indonesia. Di masa mudanya Sofjan sudah bergelut di dunia usaha. Contohnya, ketika masih berseragam SMP beliau sudah menjadi penjaga toko kelontong dan binatu milik ayahnya di Padang. Panggilan untuk merantau ke Jakarta pun diikutinya demi melanjutkan sekolah di SMA Kanisius, Jakarta. Selepas SMA, otak encer dan semangat belajarnya mengantarkan Sofjan terpilih masuk ke Universitas Indonesia untuk mendalami Ilmu Ekonomi. Ia mengaku tertarik belajar ekonomi karena Sang Ayah banyak memberikan pengalaman bisnis sejak kecil. Semasa menjadi mahasiswa, ia juga menekuni dunia aktivis dengan menjadi ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Setelah sempat malang-melintang di dunia politik sejak tahun 66 hingga 70-an, Sofjan kembali meniti kiprahnya di dunia usaha tepatnya pada tahun 1974. Saat itu, dirinya dipercaya oleh Yayasan Kostrad untuk memimpin beberapa perusahaan, di antaranya PT Dharma Kencana Sakti yang membawahkan PT Garuda Mataram, PT Mandala Airways, dan PT Dharma Putra Film. Kiprah di Dunia Usaha Bila kita menelisik lebih dalam kariernya sebagai pengusaha, sudah banyak bidang usaha yang digeluti Sofjan, antara lain : bidang industri, perkapalan, asuransi, dan konstruksi. Setelah lama dipercaya memimpin berbagai perusahaan, Sofjan pada akhirnya merintis bisnisnya sendiri dengan mendirikan Gemala Grup. Peresmian Sofjan Wanandi Building di Kampus Prasetiya Mulya BSD tahun 2011 “Grup Gemala ini saya rintis dari nol dan modalnya pun saya dapatkan dari hasil menggadaikan surat tanah rumah orang tua saya dan gedung The Centre of Strategic and International Studies (CSIS), namun dengan rasa optimis saya untuk mencapai kesuksesan dan berkat kerja keras juga akhirnya pada tahun 2008 saya sudah bisa mempekerjakan 15 ribu tenaga kerja,” papar pria yang terlahir dengan nama Liem Bian Koen. Saat ditanyakan tentang pembangunan dan perekonomian Indonesia saat ini Sofjan menjelaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia