Indonesia Business Masterpiece.
29
Pria kelahiran Sawah Lunto,
Sumatera Barat ini bisa dibilang
unik karena merupakan gabungan
dari sosok pengusaha, pemimpin
organisasi, aktivis, dan pendidik.
Tak heran, mantan aktivis 1966 ini
telah menuai banyak pengalaman
dan memberikan kontribusi berarti
dalam bidang ekonomi, birokrasi,
politik, dan pendidikan Indonesia.
Di masa mudanya Sofjan sudah
bergelut di dunia usaha. Contohnya,
ketika masih berseragam SMP
beliau sudah menjadi penjaga toko
kelontong dan binatu milik ayahnya
di Padang. Panggilan untuk
merantau ke Jakarta pun diikutinya
demi melanjutkan sekolah di SMA
Kanisius, Jakarta.
Selepas SMA, otak encer dan
semangat belajarnya mengantarkan
Sofjan terpilih masuk ke
Universitas Indonesia untuk
mendalami Ilmu Ekonomi. Ia
mengaku tertarik belajar ekonomi
karena Sang Ayah banyak
memberikan pengalaman bisnis
sejak kecil. Semasa menjadi
mahasiswa, ia juga menekuni
dunia aktivis dengan menjadi ketua
Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia (PMKRI).
Setelah sempat malang-melintang
di dunia politik sejak tahun 66
hingga 70-an, Sofjan kembali
meniti kiprahnya di dunia usaha
tepatnya pada tahun 1974. Saat itu,
dirinya dipercaya oleh Yayasan
Kostrad untuk memimpin beberapa
perusahaan, di antaranya PT
Dharma Kencana Sakti yang
membawahkan PT Garuda
Mataram, PT Mandala Airways,
dan PT Dharma Putra Film.
Kiprah di Dunia Usaha
Bila kita menelisik lebih dalam
kariernya sebagai pengusaha,
sudah banyak bidang usaha yang
digeluti Sofjan, antara lain : bidang
industri, perkapalan, asuransi,
dan konstruksi. Setelah lama
dipercaya memimpin berbagai
perusahaan, Sofjan pada akhirnya
merintis bisnisnya sendiri dengan
mendirikan Gemala Grup.
Peresmian Sofjan Wanandi Building di Kampus Prasetiya Mulya BSD tahun 2011
“Grup Gemala ini saya rintis
dari nol dan modalnya pun saya
dapatkan dari hasil menggadaikan
surat tanah rumah orang tua saya
dan gedung The Centre of Strategic
and International Studies (CSIS),
namun dengan rasa optimis saya
untuk mencapai kesuksesan dan
berkat kerja keras juga akhirnya
pada tahun 2008 saya sudah bisa
mempekerjakan 15 ribu tenaga
kerja,” papar pria yang terlahir
dengan nama Liem Bian Koen.
Saat ditanyakan tentang
pembangunan dan perekonomian
Indonesia saat ini Sofjan
menjelaskan bahwa kondisi
ekonomi Indonesia