Majalah Prasmulyan vo. 4 04 2015 | Page 11

Special Report. 11 Community Development 2015 P endampingan yang intensif dan berkelanjutan diyakini akan menjamin keberlangsungan bisnis mitra Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Penguatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci terciptanya pelaku usaha tangguh di daerah Cianjur. Hal ini dikatakan Ketua  Program Sarjana Prasetiya Mulya School of Business and Economics, Dr. Rudy Handoko saat membuka kegiatan UMK Expo Saung Rahayat Prasetiya Mulya di Alun-Alun Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Kecamatan Cibeber sendiri telah 2 tahun menjadi daerah binaan Community Development Prasetiya Mulya. Sebelumnya, program kemitraan ini telah dijalankan selama tiga tahun di kecamatan Sukaluyu, Cianjur dan Sukabumi. Kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan manajerial mitra UMK. Nining, mitra binaan asal Desa Mayak Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menuturkan, usaha mie ayam warna “Miaw” yang dirintisnya mengalami peningkatan kapasitas produksi dan variasi produknya setelah mendapatkan pendampingan selama 2 tahun dari para mahasiswa Prasetiya Mulya. Selain Nining banyak produk hasil kemitraan seperti ragam keripik, kue basah, abon, minuman, obat herbal, dessert, kuliner panggang, hingga berbagai kerajinan seperti batik, hiasan, kerudung, dan lainlain. Kegiatan Community Development ini juga mendapat apresiasi positif dari pihak kecamatan. Ucup Witamihardja, Camat Cibeber memaparkan bahwa kegiatan perekonomian lokal di daerahnya semakin berkembang dengan adanya pendampingan dari mahasiswa selama dua tahun ini. Pada sisi lainnya, kegiatan Comdev ini mampu memberikan makna tersendiri bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh keadaan sebenarnya di luar kampus. Maklum saja, acara kegiatan ini menuntut mahasiswa untuk tinggal di daerah tersebut selama minimal tiga minggu​dan mendampingi pengembangan usahanya selama satu semester penuh​ [] . Pop Up Market 2015 S eakan ingin mengulang sebuah “perayaan besar” tentang bangkitnya merek lokal, Pop Up Market kembali pada tahun 2015 ini lewat tema Champs d`Elysees, Paris. Acara bazaar tematik tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa S1 Prasetiya Mulya School of Business and Economics ini digelar pada 12-15 Maret 2015 di Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Sejak pertama diadakan 2012 lalu, menurut Gary Evano Daniel, Chairman of Pop Up Market 2015 bazaar ini telah berkontribusi sebagai wadah berkembangnya 210 brand lokal dan mengembangkan rasa kecintaan masyarakat terhadap hasil karya anak bangsa. Selain ingin membuktikan produk lokal tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri, bazaar ini juga diadakan untuk menginspirasi generasi muda lainnya untuk menjadi entrepreneur sejati.  Kolaborasi esensi lokal Pop Up dengan kemasan internasional terlihat pada tema yang diangkat. Menurut Gary, dekorasi dan gimmick yang menyerupai Champs d`Elysees sebagai jalan terindah sekaligus kawasan fesyen terbesar di Paris sengaja diwujudkan untuk memberi pengalaman dan pelajaran baru bagi para pengunjung. Pada sisi lainnya. perasaan untuk mencintai produk lokal akan bergelora ketika pengunjung berinteraksi dengan para tenant yang tersebar di area seluas 2063 meter persegi. Tercatat, ada 90 merek lokal yang berpartisipasi setelah panitia melakukan kurasi terhadap 400 merek yang mendaftar. Tenant yang bergabung merupakan bisnis start up dan brand lokal terpilih dari kategori fashion, creative, dan food and beverages. Dari segi pengunjung, Pop Up Market 2015 mampu menyedot 50.635 pengunjung selama empat hari. Melihat statistik selama empat tahun penyelenggarannya, tren jumlah pengunjung Pop Up Market ini selalu naik setiap tahunnya. Pada 2012 dihadiri 13.790 pengunjung, 27590 (tahun 2013), dan 30326 pada tahun 2014. Ajang Pop Up Market ini juga diramaikan dengan fashion show, DJ, music performances, street painters, workshop, dan thematic gimmicks. Sebelum menggelar exhibition-nya, Pop Up Market 2015 membuat 2 acara pre, yakni : Pop Up Initiative dan Pop Up Garage. [] #04, Mei 2015 PRASMULYAN_#04.indd 11 28/05/2015 13:10:18