Special Report.
11
Community Development 2015
P
endampingan yang
intensif dan berkelanjutan
diyakini akan menjamin
keberlangsungan bisnis mitra Usaha
Mikro dan Kecil (UMK). Penguatan
kapasitas sumber daya manusia
menjadi kunci terciptanya pelaku
usaha tangguh di daerah Cianjur.
Hal ini dikatakan Ketua Program
Sarjana Prasetiya Mulya School
of Business and Economics, Dr.
Rudy Handoko saat membuka
kegiatan UMK Expo Saung Rahayat
Prasetiya Mulya di Alun-Alun
Kecamatan Cibeber, Kabupaten
Cianjur.
Kecamatan Cibeber sendiri telah
2 tahun menjadi daerah binaan
Community Development Prasetiya
Mulya. Sebelumnya, program
kemitraan ini telah dijalankan
selama tiga tahun di kecamatan
Sukaluyu, Cianjur dan Sukabumi.
Kegiatan ini terbukti mampu
meningkatkan motivasi dan
kemampuan manajerial mitra
UMK.
Nining, mitra binaan asal Desa
Mayak Kecamatan Cibeber,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
menuturkan, usaha mie ayam
warna “Miaw” yang dirintisnya
mengalami peningkatan
kapasitas produksi dan variasi
produknya setelah mendapatkan
pendampingan selama 2 tahun dari
para mahasiswa Prasetiya Mulya.
Selain Nining banyak produk hasil
kemitraan seperti ragam keripik,
kue basah, abon, minuman, obat
herbal, dessert, kuliner panggang,
hingga berbagai kerajinan seperti
batik, hiasan, kerudung, dan lainlain.
Kegiatan Community Development
ini juga mendapat apresiasi positif
dari pihak kecamatan. Ucup
Witamihardja, Camat Cibeber
memaparkan bahwa kegiatan
perekonomian lokal di daerahnya
semakin berkembang dengan adanya
pendampingan dari mahasiswa selama
dua tahun ini.
Pada sisi lainnya, kegiatan Comdev ini
mampu memberikan makna tersendiri
bagi mahasiswa untuk mengenal
lebih jauh keadaan sebenarnya di luar
kampus. Maklum saja, acara kegiatan
ini menuntut mahasiswa untuk tinggal
di daerah tersebut selama minimal
tiga minggudan mendampingi
pengembangan usahanya selama satu
semester penuh []
.
Pop Up Market 2015
S
eakan ingin mengulang
sebuah “perayaan besar”
tentang bangkitnya merek
lokal, Pop Up Market kembali
pada tahun 2015 ini lewat tema
Champs d`Elysees, Paris. Acara
bazaar tematik tahunan yang
diselenggarakan oleh mahasiswa S1
Prasetiya Mulya School of Business
and Economics ini digelar pada
12-15 Maret 2015 di Lotte Shopping
Avenue, Jakarta.
Sejak pertama diadakan 2012
lalu, menurut Gary Evano Daniel,
Chairman of Pop Up Market 2015
bazaar ini telah berkontribusi
sebagai wadah berkembangnya 210
brand lokal dan mengembangkan
rasa kecintaan masyarakat terhadap
hasil karya anak bangsa. Selain
ingin membuktikan produk lokal
tidak kalah kualitasnya dengan
produk luar negeri, bazaar ini juga
diadakan untuk menginspirasi
generasi muda lainnya untuk
menjadi entrepreneur sejati.
Kolaborasi esensi lokal Pop Up
dengan kemasan internasional
terlihat pada tema yang diangkat.
Menurut Gary, dekorasi dan
gimmick yang menyerupai Champs
d`Elysees sebagai jalan terindah
sekaligus kawasan fesyen terbesar
di Paris sengaja diwujudkan untuk
memberi pengalaman dan pelajaran
baru bagi para pengunjung. Pada
sisi lainnya. perasaan untuk
mencintai produk lokal akan
bergelora ketika pengunjung
berinteraksi dengan para tenant
yang tersebar di area seluas 2063
meter persegi. Tercatat, ada 90
merek lokal yang berpartisipasi
setelah panitia melakukan
kurasi terhadap 400 merek yang
mendaftar. Tenant yang bergabung
merupakan bisnis start up dan
brand lokal terpilih dari kategori
fashion, creative, dan food and
beverages.
Dari segi pengunjung, Pop Up
Market 2015 mampu menyedot
50.635 pengunjung selama empat
hari. Melihat statistik selama empat
tahun penyelenggarannya, tren
jumlah pengunjung Pop Up Market
ini selalu naik setiap tahunnya.
Pada 2012 dihadiri 13.790
pengunjung, 27590 (tahun 2013),
dan 30326 pada tahun 2014.
Ajang Pop Up Market ini juga
diramaikan dengan fashion show,
DJ, music performances, street
painters, workshop, dan thematic
gimmicks. Sebelum menggelar
exhibition-nya, Pop Up Market
2015 membuat 2 acara pre, yakni
: Pop Up Initiative dan Pop Up
Garage. []
#04, Mei 2015
PRASMULYAN_#04.indd 11
28/05/2015 13:10:18