Majalah Lion Indonesia Juli - Agustus 2017 Majalah Lion Juli - Agustus 2017 | Page 61

//LIONS TOUCHSTONE STORIES LEO CLUBS MEMFASILITASI SEMANGAT PELAYANAN GENERASI MUDA Di seluruh dunia, generasi muda menjalin persahabatan yang abadi dan mempelajari nilai pengabdian melalui prakarsa Lions yang dirancang khusus untuk mereka: Leo clubs. Baik bergabung dengan Alpha Leo club (untuk usia 12-18 tahun) maupun Omega Leo club (untuk usia 18-30 tahun), anak muda belajar mengembangkan keterampilan untuk melayani masyarakatnya. Hasilnya sungguh menginspirasi. Curaçau Leo Club di Antilla Belanda membuat sebuah proyek untuk mendorong anak-anak sekolah agar menghentikan praktik bullying. Batu Pahat High School Leo Club di Malaysia bersepeda 40 kilometer untuk mempromosikan kesadaran menggunakan bentuk transportasi alternatif yang ramah lingkungan. Di Belanda, Rotterdam Leo Club menjual pakaian untuk mengumpulkan dana sarapan Paskah bagi tunawisma. Neapolis Nabeul Leo Club di Tunisia menyumbangkan berbagai barang ke panti jompo setempat dan menghabiskan waktu untuk mengunjungi penghuninya dan membangkitkan semangat mereka. “Sadarilah bahwa satu perbuatan bisa mengubah kehidupan orang-orang,” ujar Kat Sandell, seorang Leo di Ephrata, Pennsylvania, setelah mengumpulkan pakaian musim dingin untuk anak-anak pada tahun 2014. Leo clubs baru memperoleh pengakuan resmi internasional pada tahun 1967, tapi klub-klub bantuan pelayanan generasi muda Lions sebenarnya sudah setua asosiasi Lions itu sendiri. Pada awal tahun 1922, Lions di Fort Smith, Arkansas, telah mengelola apa yang mereka sebut Junior Lions club di SMA kota tersebut, yang difokuskan pada kepemimpinan kemasyarakatan. Pada tahun pertama saja, belasan siswa SMA dan SMP bergabung dengan klub tersebut. Selama bertahun-tahun, Lions clubs lain pun juga mendirikan klub untuk pemuda. Pada tahun 1957 benih program permanen untuk kepemudaan ditanam di Abington, Pennsylvania, ketika Bill Graver bertanya kepada ayahnya dan Glenside Lion Jim Graver, “Mengapa tidak ada klub pelayanan yang disponsori Lions untuk generasi muda?” Sebagai pelatih tim bisbol Abington High School, Graver segera yakin bahwa dengan dibentuknya klub anak muda Lions di SMA akan mendorong para siswa untuk turut serta dalam pelayanan kepada masyarakat. Graver beserta Glenside Lion William Ernst menyampaikan ide ini ke klub mereka, dan Lions memutuskan untuk mendukung upaya tersebut dengan bantuan dari 35 siswa yang penuh semangat (kebanyakannya dari tim bisbol). Pada 5 Desember 1957, Leo club pertama dibentuk. Klub ini mengadopsi warna sekolah SMA—merah tua dan emas—dan membuat akronim untuk Leo: leadership, equality, opportunity. Kata equality kemudian diganti menjadi experience. Pada tahun 1964, Lions dari Distrik 14 K di Pennsylvania mensponsori Leo club sebagai proyek resmi distrik. Klub-klub lain segera bermunculan di seluruh Pennsylvania, dan berita tentang program Leo pun menyebar. Beberapa tahun kemudian, komite pemuda Lions Clubs International mempelajari kemungkinan mengembangkan program klub untuk pemuda. Tapi komite tersebut segera menyadari bahwa mereka tidak perlu menciptakan sesuatu yang baru. Leos telah menjadi standar klub pemuda yang efektif dan efisien. Pada Oktober 1967, dewan direktur memutuskan untuk menerapkan Leo clubs dalam skala global. Dalam waktu dua tahun, 918 klub beroperasi di 48 negara. Sekarang, diperkirakan terdapat 174.000 Leos di 6.942 klub di 144 negara. Sebagai Leos, generasi muda dapat memberi perubahan di masyarakatnya dan membangun keterampilan kepemimpinan diri yang akan berguna seumur hidup. JULI - AGUSTUS 2017 59 LEOS, di Gallneukirchen, Austria, sedang menjalankan proyek cuci mobilnya.