Majalah Komunita Edisi 24 | Page 49

lawatan Garut memang terkenal dengan cuaca yang sejuk dan pesona alam yang indah. Untuk itu, jika kalian berlibur ke Darajat Pass Garut kalian akan merasa aman dan nyaman karena banyak fasilitas rekreasi didalamnya, yang paling saya sukai ditempat ini adalah pemandian air panas untuk orang dewasa, sangat merelaksasi badan dan pikiran serta disuguhkan dengan pemandangan alam pegunungan dan kabut turun yang indah. Fasilitas di Darajat Pass  Fasilitas yang ada di darajat Pass Garut cukup lengkap. Selain pemandian air panas dan area outbound, banyak juga penjual makanan, saung - saung yang disewakan pun relatif cukup murah, yakni Rp 15.000,- (per-jamnya) untuk menaruh barang bawaan, mushola, tenda-tenda kecil, toilet dan tempat ganti baju, penyewaan loker pakaian dan area parkir yang cukup luas.  Untuk kalian yang ingin menginap di Darajat Pass Garut, kalian tidak perlu khawatir karena disini juga terdapat Hotel dan cottage dengan berbagai tipe.  Baiklah kita kembali ke cerita saya beserta tim redaktur majalah Komunita setelah memasuki kawasan Darajat Pass Garut. Karena kami berkunjung pada saat akhir tahun 2018, pada saat musim libur anak sekolah (long weekend) kami sedikit berputar - putar di area tersebut untuk mencari saung/ tempat yang kosong, ternyata kami harus bertanya kepada petugas penyewaan saung dan tenda, untuk bertemu langsung dengan Kang Dadang untuk mencarikan kami Saung yang kosong. Ternyata pengunjung saat itu tidak cukup tertib karena pada jam yang telah ditentukan petugas, tidak sedikit pengunjung belum meninggalkan saung apabila tidak di cek oleh petugas. Namun kami adalah pejuang rekreasi, dan akhirnya dapat tempat yang cukup bersih untuk menaruh barang - barang kami. Perjuangan -= 15 menit untuk menempati saung yang cukup nyaman, dan kami langsung menyewa 3 jam di saung tersebut seharga Rp 45.000,- dari jam 14.00 s.d 17.00.  Rekan redaktur kami Astri Bude hanya duduk santai saja karena melihat lokasi yang terlalu padat tidak memungkinkan dirinya yang berhijab untuk berendam seperti kami pejuang rekreasi. Awal mula kolam yang kami coba adalah kolam waterpark, tempatnya cukup ramai dengan anak- anak dan ibu- ibu jadi kami hanya mencoba pancuran hangat untuk memijat badan kami secara alami memakai air pancuran tersebut. Rasanya sangat rileks dan nyaman badan ini setelah mengenai air hangat belerang di kolam rendam bersuhu lebih panas dari waterpark.  Di Waterpark Darajat Pas Garut ini terdapat beberapa kolam renang. Di Bawah ada satu kolam renang berkapasitas besar dengan permainan seluncuran dan pancuran air, biasanya untuk anak- anak karena dangkal, dan 2 kolam dewasa dengan tingkat panas yang lebih dari kolam lainya.  Akhirnya kami berempat sepakat untuk berendam di kolam yang lebih panas dan lebih sepi yaitu kolam rendam air panas untuk dewasa dengan suhu yg lebih tinggi ternyata nyaman untuk mengobati pegal- pegal, membersihkan dan mencerahkan kulit, karena banyak mengandung belerang. Foto : Y.ramadana Gerimis yang semakin lama tidak membuat saya bersama rekan-rekan redaktur beranjak dari kolam air hangat apalagi ditambah rintik hujan yang semakin deras. Kembali ke Bandung  Hari semakin sore, kami semua beranjak untuk bersih- bersih dan berganti pakaian. Ternyata di kamar mandi sudah banyak yang antri, lagi - lagi kami harus berkeliling mencari kamar mandi yang tidak terlalu ramai. Yap di Darajat Pass Garut memang terdapat banyak kamar mandi, tapi dating di saat liburan begini hampir semua kamar mandi pun terisi penuh. Namun, betapa senangnya saya ketika tahu kamar bilasnya airnyapun hangat dan tidak terlalu mengandung banyak belerang seperti pada kolam rendam.  Sore di Garut memang sangat dingin, apalagi ketika keluar kolam air panas dinginnya kata orang Sunda itu “nyeceb”, yang artinya menusuk sampai ke dalam tulang. Kami pun mencari makanan lagi, kebetulan saya sering mampir di rumah makan yang menyediakan sesuatu yang tidak biasa yaitu belut goreng kering, letaknya di Jalan Raya Bandung – Garut, daerahnya bernama Tanjung Kamuning yaitu RM. Putra Cangkuang yang menyediakan menu belut goreng dengan nasi merah disajikan pula dengan sambal dadak dan lalapan, sungguh nikmatnya.  Senangnya biar berlibur bersama rekan-rekan redaktur seperti ini, tapi disayangkan tidak sambil menginap di Garut karena waktu yang kurang pas. Mungkin untuk edisi selanjutnya kami akan meng- explore tempat wisata lain yang ada di sekitrar Bandung tapi pastinya masih di Jawa Barat, See You Next Edition Guys. By Yanda Ramadana Foto : Y.ramadana komunita 24 | April 2019 49