lawatan
Garut memang terkenal dengan cuaca yang sejuk dan
pesona alam yang indah. Untuk itu, jika kalian berlibur ke Darajat
Pass Garut kalian akan merasa aman dan nyaman karena banyak
fasilitas rekreasi didalamnya, yang paling saya sukai ditempat ini
adalah pemandian air panas untuk orang dewasa, sangat
merelaksasi badan dan pikiran serta disuguhkan dengan
pemandangan alam pegunungan dan kabut turun yang indah.
Fasilitas di Darajat Pass
Fasilitas yang ada di darajat Pass Garut cukup lengkap.
Selain pemandian air panas dan area outbound, banyak juga penjual
makanan, saung - saung yang disewakan pun relatif cukup murah,
yakni Rp 15.000,- (per-jamnya) untuk menaruh barang bawaan,
mushola, tenda-tenda kecil, toilet dan tempat ganti baju,
penyewaan loker pakaian dan area parkir yang cukup luas.
Untuk kalian yang ingin menginap di Darajat Pass Garut,
kalian tidak perlu khawatir karena disini juga terdapat Hotel dan
cottage dengan berbagai tipe.
Baiklah kita kembali ke cerita saya beserta tim redaktur
majalah Komunita setelah memasuki kawasan Darajat Pass Garut.
Karena kami berkunjung pada saat akhir tahun 2018, pada saat
musim libur anak sekolah (long weekend) kami sedikit berputar -
putar di area tersebut untuk mencari saung/ tempat yang kosong,
ternyata kami harus bertanya kepada petugas penyewaan saung dan
tenda, untuk bertemu langsung dengan Kang Dadang untuk
mencarikan kami Saung yang kosong. Ternyata pengunjung saat itu
tidak cukup tertib karena pada jam yang telah ditentukan petugas,
tidak sedikit pengunjung belum meninggalkan saung apabila tidak
di cek oleh petugas. Namun kami adalah pejuang rekreasi, dan
akhirnya dapat tempat yang cukup bersih untuk menaruh barang -
barang kami. Perjuangan -= 15 menit untuk menempati saung yang
cukup nyaman, dan kami langsung menyewa 3 jam di saung
tersebut seharga Rp 45.000,- dari jam 14.00 s.d 17.00.
Rekan redaktur kami Astri Bude hanya duduk santai saja
karena melihat lokasi yang terlalu padat tidak memungkinkan
dirinya yang berhijab untuk berendam seperti kami pejuang
rekreasi. Awal mula kolam yang kami coba adalah kolam waterpark,
tempatnya cukup ramai dengan anak- anak dan ibu- ibu jadi kami
hanya mencoba pancuran hangat untuk memijat badan kami secara
alami memakai air pancuran tersebut. Rasanya sangat rileks dan
nyaman badan ini setelah mengenai air hangat belerang di kolam
rendam bersuhu lebih panas dari waterpark.
Di Waterpark Darajat Pas Garut ini terdapat beberapa
kolam renang. Di Bawah ada satu kolam renang berkapasitas besar
dengan permainan seluncuran dan pancuran air, biasanya untuk
anak- anak karena dangkal, dan 2 kolam dewasa dengan tingkat
panas yang lebih dari kolam lainya.
Akhirnya kami berempat sepakat untuk berendam di
kolam yang lebih panas dan lebih sepi yaitu kolam rendam air panas
untuk dewasa dengan suhu yg lebih tinggi ternyata nyaman untuk
mengobati pegal- pegal, membersihkan dan mencerahkan kulit,
karena banyak mengandung belerang.
Foto : Y.ramadana
Gerimis yang semakin lama tidak membuat saya bersama rekan-rekan redaktur
beranjak dari kolam air hangat apalagi ditambah rintik hujan yang semakin deras.
Kembali ke Bandung
Hari semakin sore, kami semua beranjak untuk bersih- bersih dan berganti
pakaian. Ternyata di kamar mandi sudah banyak yang antri, lagi - lagi kami harus
berkeliling mencari kamar mandi yang tidak terlalu ramai.
Yap di Darajat Pass Garut memang terdapat banyak kamar mandi, tapi dating di saat
liburan begini hampir semua kamar mandi pun terisi penuh. Namun, betapa
senangnya saya ketika tahu kamar bilasnya airnyapun hangat dan tidak terlalu
mengandung banyak belerang seperti pada kolam rendam.
Sore di Garut memang sangat dingin, apalagi ketika keluar kolam air panas
dinginnya kata orang Sunda itu “nyeceb”, yang artinya menusuk sampai ke dalam
tulang. Kami pun mencari makanan lagi, kebetulan saya sering mampir di rumah
makan yang menyediakan sesuatu yang tidak biasa yaitu belut goreng kering, letaknya
di Jalan Raya Bandung – Garut, daerahnya bernama Tanjung Kamuning yaitu RM.
Putra Cangkuang yang menyediakan menu belut goreng dengan nasi merah disajikan
pula dengan sambal dadak dan lalapan, sungguh nikmatnya.
Senangnya biar berlibur bersama rekan-rekan redaktur seperti ini, tapi
disayangkan tidak sambil menginap di Garut karena waktu yang kurang pas.
Mungkin untuk edisi selanjutnya kami akan meng- explore tempat wisata lain yang
ada di sekitrar Bandung tapi pastinya masih di Jawa Barat, See You Next Edition Guys.
By Yanda Ramadana
Foto : Y.ramadana
komunita 24 | April 2019
49