berita kampus
International Conference of Business
Policy & Society (ICBSP 2018)
Joint Host Universitas Widyatama dengan
Interna onal University Malaya Wales
Sebanyak 80 karya ilmiah (paper) dari dosen dan peneli yang
berasal dari sejumlah negara berhasil dipresentasikan pada Konferensi
Internasional Business Policy & Society yang berlangsung dua hari 27-
28 Nopember 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Foto : Mktg
Konferensi internasional tersebut diselenggarakan bersama
(joint host) Universitas Widyatama (UTama) Bandung dengan
Interna onal University Malaya Wales (IUMW) Malaysia sebagai
perwujudan dari program kerjasama peningkatan kualitas para dosen
dan peneli , khususnya yang berasal dari kedua universitas dimaksud.
80 Dosen dan peneli iku Seminar Internasional Widyatama
yang diselenggarakan di Malaysia. Konferensi selain diku oleh para
dosen dan peneli juga dihadiri sejumlah prak si bisnis dan industri dari
Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Nigeria, Selandia Baru, Jepang,
Thailand dan Filipina, serta dibuka oleh Deputy Dirjen Pendidikan Tinggi
Malaysia Prof. Dr. Noo Azizi bin Ismail.
Ketua Harian Yayasan Widyatama sekaligus sebagai pemrakarsa
terselenggaranya konferensi internasional itu, Prof. Dr. Obsatar Sinaga,
M.Si mengatakan, penyelenggaraan konferensi internasional
merupakan sebuah lompatan besar dari Universitas Widyatama dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus mendorong para
dosen dan peneli khususnya pada Universitas Widyatama agar mampu
bersaing di ngkat internasional.
Foto : Mktg
Universitas Widyatama sendiri pada konferensi internasional
tersebut menyertakan 39 karya ilmiah dari para dosen berbagai fakultas
dengan topik makalah tentang E_marke ng, E_business, E_Commerce,
General Marke ng, Finance, Finance Tchnology, Accoun ng, Opera on
Management, Technology Management, Cyber Security, Data Anality c
dsb. Konferensi internasional yang mempertemukan para akademisi
serta prak si industri serta bisnis tersebut menurut Obsatar diharapkan
menghasilan berbagai gagasan dan solusi bagaimana para akademisi
sebaiknya bersikap dalam era industry 4.0 sekarang.
Era industri
4.0 menurut Obsatar membutuhkan krea vitas yang nggi dalam hal
inovasi teknologi dengan bidang terkait teknologi lainnya seper IOT dan
big data .
Ber ndak sebagai pembicara kunci Prof. Dr.
Mohamed Ibrahim Abdul Mutalib, dari Universitas Teknologi Petronas,
Prof. Patrick Kee Peng
Kong dari Universitas
SEGI Kuala Lumpur, Prof.
Dr. Takemi Fujikawa dari
U n i ve rs i ta s O te m o n
Gakuin, Jepang dan Prof.
Mohd.Haizam dari
Universitas Widyatama
yang sama memandang
konferensi ini sangat
Foto : Mktg
pen ng bagi para
akademisi dan prak si
bisnis terutama pada era
revolusi industri 4.0.
Sementara itu Vice
Chansellor IUMW Tay
Kay Luan berpendapat
bahwa konferensi ini
menjadi sangat pen ng,
tepat dan relevannuntuk
mendeļ¬nisikan kembali
p e r a n t e n a g a ke r j a
Foto : Mktg
dalam mengimbangi
revolusi baru di bidang
ekonomi dan industri
terutama pada pada era
industri 4.0. Saat ini
semua lini kehidupan
berada di era digital
dandampak yang
di mbulkan oleh
revolusi teknologi,
semisal lahirnya
ke c e rd a s a n b u ata n ,
robo k dan internet
memasuki kehidupan
Foto : Mktg
manusia dewasa
Foto : Mktg
ini.Banyak ahli
memperkirakan bahwa
se daknya setengah dari
tugas pekerjaan
manusia akan digan kan
oleh peran teknologi
baru pada tahun 2030.
** (Otang Fharyana -
07Des2018)
komunita 24 | April 2019
19