Majalah Komunita Edisi 24 | Page 19

berita kampus International Conference of Business Policy & Society (ICBSP 2018) Joint Host Universitas Widyatama dengan Interna onal University Malaya Wales Sebanyak 80 karya ilmiah (paper) dari dosen dan peneli yang berasal dari sejumlah negara berhasil dipresentasikan pada Konferensi Internasional Business Policy & Society yang berlangsung dua hari 27- 28 Nopember 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto : Mktg Konferensi internasional tersebut diselenggarakan bersama (joint host) Universitas Widyatama (UTama) Bandung dengan Interna onal University Malaya Wales (IUMW) Malaysia sebagai perwujudan dari program kerjasama peningkatan kualitas para dosen dan peneli , khususnya yang berasal dari kedua universitas dimaksud. 80 Dosen dan peneli iku Seminar Internasional Widyatama yang diselenggarakan di Malaysia. Konferensi selain diku oleh para dosen dan peneli juga dihadiri sejumlah prak si bisnis dan industri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Nigeria, Selandia Baru, Jepang, Thailand dan Filipina, serta dibuka oleh Deputy Dirjen Pendidikan Tinggi Malaysia Prof. Dr. Noo Azizi bin Ismail. Ketua Harian Yayasan Widyatama sekaligus sebagai pemrakarsa terselenggaranya konferensi internasional itu, Prof. Dr. Obsatar Sinaga, M.Si mengatakan, penyelenggaraan konferensi internasional merupakan sebuah lompatan besar dari Universitas Widyatama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus mendorong para dosen dan peneli khususnya pada Universitas Widyatama agar mampu bersaing di ngkat internasional. Foto : Mktg Universitas Widyatama sendiri pada konferensi internasional tersebut menyertakan 39 karya ilmiah dari para dosen berbagai fakultas dengan topik makalah tentang E_marke ng, E_business, E_Commerce, General Marke ng, Finance, Finance Tchnology, Accoun ng, Opera on Management, Technology Management, Cyber Security, Data Anality c dsb. Konferensi internasional yang mempertemukan para akademisi serta prak si industri serta bisnis tersebut menurut Obsatar diharapkan menghasilan berbagai gagasan dan solusi bagaimana para akademisi sebaiknya bersikap dalam era industry 4.0 sekarang. Era industri 4.0 menurut Obsatar membutuhkan krea vitas yang nggi dalam hal inovasi teknologi dengan bidang terkait teknologi lainnya seper IOT dan big data . Ber ndak sebagai pembicara kunci Prof. Dr. Mohamed Ibrahim Abdul Mutalib, dari Universitas Teknologi Petronas, Prof. Patrick Kee Peng Kong dari Universitas SEGI Kuala Lumpur, Prof. Dr. Takemi Fujikawa dari U n i ve rs i ta s O te m o n Gakuin, Jepang dan Prof. Mohd.Haizam dari Universitas Widyatama yang sama memandang konferensi ini sangat Foto : Mktg pen ng bagi para akademisi dan prak si bisnis terutama pada era revolusi industri 4.0. Sementara itu Vice Chansellor IUMW Tay Kay Luan berpendapat bahwa konferensi ini menjadi sangat pen ng, tepat dan relevannuntuk mendeļ¬nisikan kembali p e r a n t e n a g a ke r j a Foto : Mktg dalam mengimbangi revolusi baru di bidang ekonomi dan industri terutama pada pada era industri 4.0. Saat ini semua lini kehidupan berada di era digital dandampak yang di mbulkan oleh revolusi teknologi, semisal lahirnya ke c e rd a s a n b u ata n , robo k dan internet memasuki kehidupan Foto : Mktg manusia dewasa Foto : Mktg ini.Banyak ahli memperkirakan bahwa se daknya setengah dari tugas pekerjaan manusia akan digan kan oleh peran teknologi baru pada tahun 2030. ** (Otang Fharyana - 07Des2018) komunita 24 | April 2019 19