Majalah Kabari Vol: 96 Februari - Maret 2015 | Page 27
EKSKLUSIF
Kapan Anda jatuh cinta pada
gitar dan memutuskan untuk
menekuninya?
Sejak saya masih tinggal di daerah
Klungkung, Bali. Tepatnya sekitar umur
11 tahun. Saya mulai tertarik pada gitar,
karena tidak banyak yang dilihat waktu
itu dan tidak banyak band juga. Akan
tetapi, saya senang membeli majalah
Aktuil
(tahun 1970-an—Red) yang
menampilkan para musisi. Sejak itu saya
berkeinginan bermain gitar.
Penulis dengan Dewa Budjana
Beberapa tahun terakhir, ia juga sering
berkolaborasi dengan musisi-musisi
asing kenamaan. Alhasil, ia pun sering
diundang ke luar negeri untuk menjalin
kerja sama di bidang musik. Termasuk
dalam lawatannya ke Negeri Paman
Sam
untuk
melakukan
rekaman.
Salah satunya, dalam album Joged
Kahyangan, tersaji alunan musik hasil
kolaborasi Budjana bersama musisi jazz
legendaris Larry Goldings, Bob Mintzer,
Jimmy Johnson, Peter Erskine, dan
Janis Siegel.
Dalam kunjungan Budjana ke Amerika
Serikat kali ini juga masih berkait dengan
kegiatan rekaman untuk album barunya,
sekaligus persiapan merilis album
terbarunya, Hasta Karma.
Satu gebrakan yang dilakukan Budjana
adalah mewujudkan cita-cita besarnya
membuat museum gitar yang dinamakan
Museum Gitarku. Di sana ia tampilkan
koleksi gitar para musisi dunia, dilengkapi
dengan tanda tangan dan kisah sang
musisi. Untuk keperluan itu, beberapa
lama Budjana berkeliling dunia.
Di tengah kunjungannya yang sibuk ke
Amerika Serikat Januari lalu, Stanley
Chandra dari KABARI sempat berbincang
hangat dengan Dewa Budjana tentang
perjalanan karir, gitar-gitar koleksi,
beberapa proyek terbaru, serta museum
gitarnya. Berikut cuplikan obrolan kami
untuk Anda:
Adakah anggota keluarga yang
menginspirasi untuk menggeluti
dunia musik?
Anggota
keluarga
saya
tidak
ada sama sekali yang bermain
musik.
Akan
tetapi
kakek-nenek
saya
memang
rutin
berkidung
(menyanyikan langgam tradisional-Red). Boleh dibilang, mereka berdua
komposer dan rutin berkidung di Radio
Republik Indonesia. Mereka memiliki
beberapa murid, misalnya dari Amerika
dan Australia. Waktu saya kecil, banyak
orang asing yang tinggal dan belajar dari
kakek-nenek saya.
Apa yang menginspirasi penciptaan
lagu-lagu Anda?
Kalau penciptaan lagu, karena lagu-lagu
saya adalah instrumental, pasti suasana
ya. Situasi, kadang-kadang tempat
juga banyak memengaruhi proses
dalam mencipta lagu. Ruang, waktu,
dan suasana diri adalah faktor yang
menginspirasi terjadinya sebuah karya.
Berbeda dari musisi Indonesia
lainnya, judul lagu-lagu dan album
yang Anda pilih tergolong unik.
Bagaimana Anda menentukan juduljudul tersebut?
Saya
sengaja
mempertahankan
bahasa-bahasa Nusantara. Mumpung
instrumental, maka orang tidak perlu
membahasakan lagi. Jadi, judul lagunya
saya p