Majalah Kabari Vol: 96 Februari - Maret 2015 | Page 23
Untuk share dan memberi komentar pada artikel ini, Klik
www.KabariNews.com/74581
Streetfighter.
B
agi penggemar komik,
nama Chris Lie pasti
tidak asing lagi di telinga.
Pria asal Solo ini memang
sudah
mencatatkan
namanya di beberapa kreasi
komik dunia, di antaranya Komik
GI Joe, Transformers, Drafted.
Beberapa karyanya yang lain
adalah
menciptakan
konsep
karakter mainan untuk Amazing
Spiderman, Iron Man, GI Joe,
Transformer dan masih banyak lagi.
“Saya prihatin melihat keberadaan
komik di Indonesia, makanya saya
kini kembali ke Tanah Air. Saya
ingin menghidupkan kembali komik
nasional dengan melahirkan re:ON
Comics. Bersama dua rekannya, ia
bertekad bulat menerbitkan re:ON
Comics demi menjadikan komik
Indonesia sebagai Tuan Rumah di
negeri sendiri,” ujar Chris kepada
KABARI dalam obrolan santai
di suatu sore di kawasan Tebet,
Jakarta Selatan.
Komik dan ilustrasi dua hal yang
tidak bisa dipisahkan dari diri
Chris Lie. Sejak kecil, ia penyuka
komik, lalu mempelajarinya secara
otodidak, bahkan ia punya mimpi
ingin membuat komik sendiri.
Hebatnya, ia tak berhenti di sekadar
bermimpi, melainkan ia mampu
mewujudkan mimpinya itu menjadi
realita yang indah setelah berhasil
menyabet beasiswa S2 Fulbright di
Amerika.
“Saya belajar dari mencontoh komik
yang saya baca. Sejak kecil, citacita saya ingin bisa belajar komik
secara formal dan itu tercapai
ketika saya berhasil mendapatkan
beasiswa Fulbright pada tahun
Tel: SF (415) 213-7323 - LA (562) 383-2100 - Jkt (021) 4288-6112
KISAH
2003 untuk meneruskan S2 di
bidang Sequential Art di Savannah
College of Arts and Design,” ungkap
Chris, penuh syukur.
Lewat Komik Chris Mendunia
Selama menuntut ilmu di Georgia,
Chris sempat magang di Devil’s
Due Publishing, sebuah perusahaan
penerbitan
ternama
yang
memegang lisensi komik GI Joe di
Chicago. Dalam perjalanannya,
Hasbro, selaku perusahaan mainan
raksasa pemegang lisensi pusat
GI Joe, tertarik pada desain dan
gambar karya Chris. Sejak itu ia
dipercaya menggarap proyekproyek Devil’s Due, sembari terus
menyelesaikan kuliahnya.
Kecerdasan dan talenta Chris
memang di atas rata-rata. Itu terbukti
dengan sederet pencapaian yang
berhasil diraihnya. Sebelumnya ia
tercatat sebagai lulusan terbaik di
Fakultas Teknik Arsitektur di Institut
Teknik Bandung (ITB), kemudian
prestasi akademik serupa diraihnya
di Amerika Serikat. Ia berhasil
menyabet gelar master dengan
predikat sebagai Lulusan Terbaik
(Excle Laureate) untuk seluruh
lulusan S2 di SCAD pada 2005.
Beberapa karyanya pun mendapat
apresiasi positif. Yang paling
mengesankan, menurut Chris,
adalah saat karyanya diterbitkan
di Amerika, juga Return to
Labyrinth Graphic, novel 1-4
masuk dalam daftar New York
Times Manga Bestseller. Return to
Labyrinth dan Drafted laris, karena
saya co-creator-nya dan sekarang
hak filmnya sudah dibeli Hollywood
untuk dibuat film dan serial TV,”
kata ayah satu putra itu.
Majalah Kabari | 23