Majalah Kabari Vol: 93 November - Desember 2014 | Page 42

SERBA-SERBI KOPI JEMBATAN MENUJU INDONESIA U dara di luar terasa lebih menggigit dari biasanya. Angin juga berhembus lebih kencang. Musim dingin sudah mulai menyapa kota New York. Saat itu waktu baru menunjukkan pukul lima sore dan semua meja sudah terisi. Ada yang berbincang-bincang, ada yang sibuk membaca buku atau mengerjakan tugas di laptop mereka. Sementara wajah-wajah ramah di belakang counter menyapa setiap pengunjung dengan hangat. Menjelaskan dengan sabar setiap pertanyaan yang dilayangkan. Begitulah kira-kira suasana yang kerap ditemui di Kopi 42 | KabariNews.com Kopi, sebuah kedai kopi sekaligus rumah makan khas Indonesia di kawasan Greenwich Village, Manhattan. “Can I help you get anything? Coffee? Or would you like warm cookies and pastries, fresh from the oven?” Suara seorang perempuan terdengar dari balik meja kasir. Elizabeth S. Lapadula, pendiri Kopi Kopi, gesit melayani tamu. Kedai ini adalah hobi yang telah beralih menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. “Saya melihat cara terbaik untuk memperkenalkan Indonesia adalah melalui kopi,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Liz. “Kopi adalah komoditas yang without boundaries. Saya ingin menjadikan Kopi Kopi a portal to Indonesia. Pengunjung bisa merasakan Indonesia tanpa meninggalkan Manhattan.” Berdiri sejak April 2013, Kopi Kopi menyuguhkan sederet variasi kopi asli Indonesia: Sumatera, Toraja, Jawa, Bali dan Sulawesi. Harus bersaing dengan bisnis kuliner lainnya di downtown New York, Kopi Kopi adalah satu-satunya kedai dengan konsep Indonesian coffee specialty. California Media International, Inc Penerbit Kabari