Majalah Kabari Vol 105 November - Desember 2015 | Page 35
SELEB
|35
Untuk menoton video
silakan langganan gratis di
KabariGratis.com
E
ka mengamini apa yang dilakukannya
berawal dari hobi yang berujung pada
profesi. Bermusik adalah hobi yang
dilakoninya sedari kecil. Perjalanan musik pemuda
ini bermula dari ayahnya yang memperkenalkan gitar
dan digital audio workstation pada usia 11 tahun.
Kemudian, ia lebih memilih kibor dan piano sebagai
alat musik utamanya saat masih tergabung dalam
grup band produksi musik ketika SMA.
Selepas SMA, Eka lebih serius menekuni
bidang olah nada. Terbesit dalam angannya, studio
musik sendiri adalah target yang harus dia capai.
Perlahan tapi pasti, Eka mengumpulkan uang untuk
membangun studio musiknya sendiri. Eka pun gerilya
dengan manggung dari satu tenpat ke tempat lainnya
dari acara pernikahan, pesta dan lainnya dengan
bayaran ala kadarnya.
Tak puas dengan pentas dari panggungpanggung, Eka mencoba peruntungan lainnya dengan
ikut lomba membuat jingle lagu dalam rentang waktu
tahun 2008-2011. Gayung bersambut, karya jinglenya
berhasil meraih juara. Tercatat di tahun 2010, dia ikut
lomba jingle Dunia Fantasi dan meraih juara pertama.
Selanjutnya, pada tahun 2011, dalam rangka perayaan
hari ulang tahun ke-66 PT Kereta Api Indonesia
(Persero), Eka memenangkan lomba pembuatan
Mars Kereta Api Indonesia. Tahun 2012 jingle buatan
Eka menang sebagai runner-up untuk kompetisi
Jingle Bank ICBC. Eka pun sempat menciptakan lagu
untuk artis bernama Nikita Willy dan Maudy Ayunda
di tahun 2010. Eka menulis dan mengaransemen lima
buah lagu.
Karyapun berlangsung sampai di tahun 2013,
teknik olah nada speech composing (membuat
orang berbicara menjadi sebuah lagu) menggugah
hatinya. “Suatu ketika saya melihat Arya Wiguna
teriak-teriak di televisi dengan lucu, saya “isengin”
saja dan menguploadnya di youtube, hasilnya boom,
responnya sangat positif !” tutur Eka kepada KABARI
di bilangan Senayan beberapa waktu lalu. “Setelah
speech composing saya pun lebih membuka mata
terhadap YouTube, karena media sosial ini sangat
potensial”
Kabarinews.com
Alih-alih ingin mengulang kesuksesan speech
composing Arya Wiguna, Eka pun menggarap video
speech composing lainnya seperti memparodikan
pembawa berita Jeremy Teti. Dia lalu kembali
menelurkan sejumlah video speech composing lain
dengan melibatkan berbagai tokoh, mulai komedian
Dodit Mulyanto, penyanyi Syahrini, hingga calon
presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Menghasilkan
suatu
karya
yang
dapat
mendatangkan viral perlu sebuah usaha. Eka
menjelaskan buatlah konten dengan melihat dengan
trend yang ada, biasanya yang viral itu adalah sesuatu
yang orang tidak pernah lihat, pastikan karya benarbenar luar biasa dan dipertimbangkan dari segi
produksi, ide, kualitas gambar. Pun dengan konten
yang harus lucu, fenomenal. “Konten harus unik,
sesuai trend dan di share di social media dan di share
oleh orang-orang yang penting seperti seleb tweet,
seleb social media. Viral adalah hasil konsistensi dari
kita berkarya. Tidak semua konten membuat viral,
paling hanya beberap saja yang dapat menciptakan
viral.” kata eka.
Perihal Speech composing bukan hanya
sekedar mengedit video karena melibatkan banyak
unsur untuk menciptakan speech composing. Eka
menuturkan sejatinya, Speech composing dapat
dilakukan semua orang asalkan mengerti tentang cara
mengedit video, mengerti tentang audio tata kerja
suara, cara memproduksi musik, dan menulis lagu.
Tingkat kesulitan Speech composing tergantung dari
materi, ada yang susah dan harus dianalisis.
“Lama pembuatan Speech composing adalah
saat proses menganalisis apakah dalam satu menit
dia berbicara, adakah materi yang bisa diangkat. Kita
harus mendengar dan mencatat. Setela \