Majalah Kabari Vol 100 Juni - Juli 2015 | Page 39

MODE Pada koleksi pria, Musa memberi aksen tambahan, baik berupa kerah yang dilapis dan diberi sentuhan sulaman pada tepinya, atau pada bagian ujung kemeja. Ia juga bermain dengan olahan padu padan motif serta aplikasi dan hasilnya adalah sebuah karya yang tidak sama antara satu kemeja dengan kemeja lainnya. Pengolahan material bahan menjadi kekuatan Musa. Ia merancang sedemikian rupa, sehingga meski memanfaatkan aneka motif, kemeja tersebut tetap menonjolkan garis maskulin. “Pengolahan material bahan menjadi kekuatan rancangan. Aneka motif tampil, hasilnya meski terdapat aneka motif, kemeja rancangan saya tetap menonjolkan garis maskulin. Karena pria adalah maskulin,” ungkapnya. Rancangan pada jas setelan pun dibuat eksklusif. Busana resmi ini dirancang unik pada beberapa bagian, seperti bagian lengan, bahu, kerah dan saku. Musa bereksperimen dengan menambahkan kain tradisional pada suit, sehingga hasilnya cukup unik dan elegan. Untuk celana panjang formal, Musa merancang agak berbeda dengan celana panjang konvensional yang selama ini dikoleksi kaum pria. “Musa Widyatmodjo menswear ini merupakan dedikasi saya untuk memajukan fashion di Indonesia. Jika Indonesia ingin menjadi kiblat fashion di Asia Tenggara, kita harus mewujudkannya menjadi sebuah karya. Bila kita ditanya dan diminta oleh pelaku industri kreatif untuk menunjukkan karya Anda, nah brand ini kelak yang akan menjawabnya. Saya tahu bahwa saya harus memulainya, dan momen ini bagi saya merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan kepada masyarakat,” ungkap pria kelahiran 13 November 1965 itu. Harapan Musa, kelak tak hanya wanita yang mengenakan busana eksklusif, tetapi para pria di Indonesia pun dapat memakai busana rancangannya. Lengkap dengan segala kemewahan, namun tetap menikmati kekayaan budaya. Indonesia memiliki kekayaan luhur budaya berupa kain tenun dan