MODE
Pada koleksi pria, Musa memberi aksen tambahan, baik
berupa kerah yang dilapis dan diberi sentuhan sulaman pada
tepinya, atau pada bagian ujung kemeja. Ia juga bermain dengan
olahan padu padan motif serta aplikasi dan hasilnya adalah
sebuah karya yang tidak sama antara satu kemeja dengan kemeja
lainnya.
Pengolahan material bahan menjadi kekuatan Musa. Ia
merancang sedemikian rupa, sehingga meski memanfaatkan
aneka motif, kemeja tersebut tetap menonjolkan garis maskulin.
“Pengolahan material bahan menjadi kekuatan rancangan.
Aneka motif tampil, hasilnya meski terdapat aneka motif, kemeja
rancangan saya tetap menonjolkan garis maskulin. Karena pria
adalah maskulin,” ungkapnya.
Rancangan pada jas setelan pun dibuat eksklusif. Busana
resmi ini dirancang unik pada beberapa bagian, seperti bagian
lengan, bahu, kerah dan saku. Musa bereksperimen dengan
menambahkan kain tradisional pada suit, sehingga hasilnya cukup
unik dan elegan. Untuk celana panjang formal, Musa merancang
agak berbeda dengan celana panjang konvensional yang selama
ini dikoleksi kaum pria.
“Musa Widyatmodjo menswear ini merupakan dedikasi saya
untuk memajukan fashion di Indonesia. Jika Indonesia ingin
menjadi kiblat fashion di Asia Tenggara, kita harus mewujudkannya
menjadi sebuah karya. Bila kita ditanya dan diminta oleh pelaku
industri kreatif untuk menunjukkan karya Anda, nah brand ini
kelak yang akan menjawabnya. Saya tahu bahwa saya harus
memulainya, dan momen ini bagi saya merupakan saat yang
tepat untuk memperkenalkan kepada masyarakat,” ungkap pria
kelahiran 13 November 1965 itu.
Harapan Musa, kelak tak hanya wanita yang mengenakan
busana eksklusif, tetapi para pria di Indonesia pun dapat memakai
busana rancangannya. Lengkap dengan segala kemewahan,
namun tetap menikmati kekayaan budaya. Indonesia memiliki
kekayaan luhur budaya berupa kain tenun dan