MAJALAH FASHION.pdf May. 2014 | Page 31

pertentangan budaya konservatif yang berkembang. Asal mula kata indie yaitu Independen, atau bisa disebut mandiri. Ini mencerminkan cara fashionista Indie memilih baju yang cenderung mandiri dan tidak terpengaruh dengan model fashion umum. TAHUN 2000 (INDIE) Mirip pada tahun-tahun sebelumnya, budaya sub-culture juga memainkan peran. Mirip dengan budaya Grunge, Punk, dan Hippie, budaya Indie bertitik-berat pada simbol Gaya berbusana Indie terkenal dengan celana jin pensil ketat, perpaduan celana pendek degan sepatu, Kaos berbentuk V-neck, baju bentuk Bill Cosby, atau swetter kedodoran, perpaduan retro, vintage, modern, sepatu canvas warna dengan tali sepatu colourful adalah beberapa ciri karakter pakaian indie. Gaya berbusana Indie lebih cenderung kepada perpaduan fashion segala jenis baju namun masih terkesan modern. Hipsterkebebasan menekankan pada kegiatan self-sustaining, DIY *Do It Yourself*, dan anti konserfatif. Awal mula budaya Hipster muncul, budaya ini menekankan pada model busana yang dimiliki oleh para Tunawisma dan orang urban miskin di Amerika Serikat. Budaya Hipster menekankan pada kegiatan mereka yang tidak bisa lepas dari gedget pribadi, smartphone, laptop, dan hardwere personal lain. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2010 awal, produk elektronik semacam smartphone telah masuk ke hampir setiap negara dan dapat dimiliki hampir setiap manusia di bumi. TAHUN 2010 (HIPSTER) Tahun ini muncul budaya pop culture lain, yang disebut Hipster. Budaya ini berasal dari Amerika Serikat dan sedang mewabah ke anak muda seluruh dunia. Sama seperti budaya Sub-Culture sebelumnya, budaya berpakaian Skinny Jin, Kacama besar, Rambut tidak terurus rapi, Baju kedodoran, sepatu boot tinggi, Penutup Kepala, Syal, jaket kedodoran, membawa Smartphone atau Laptop Apple, naik sepeda, pakai tas vintage, dan minum kopi latte di pojokan cafe jadi cirikhas gaya berbusana wajib hipster. 2014-17 31