Tren Fashion Veneer
Gigi Kelinci
Istilah gigi kelinci dalam kamus
kesehatan gigi dan mulut bukan hal
baru. Dinamakan gigi kelinci karena
bentuknya yang menyerupai gigi kelinci.
Pada mereka yang bergigi kelinci, gigi
seri pertama di sebelah atas kadang
tumbuh lebih lebar dan lebih panjang
dibanding gigi sebelahnya sehingga
tampak menonjol. Dulu, penampilan gigi
kelinci dianggap sebagai masalah karena
dijadikan bahan ledekan orang.
Sekarang, gigi kelinci dijadikan trend
baru seperti halnya penggunaan kawat
gigi pada tahun-tahun sebelumnya.
Sekarang ini, gigi kelinci bisa jadi milik
siapa saja.
tanpa pembiusan. Selain itu
pemasangan veneer harus dilakukan
oleh dokter yang berpengalaman.
Gigi kelinci yang bersifat anomali, meski
tidak sampai membahayakan jiwa, bila
tidak dirapikan bisa terjadi fraktur atau
patah pada gigi yang menonjol tersebut.
Perlu juga untuk diingat, pada dewasa
dengan usia 65 tahun ke atas tulang
rahang, gusi dan jaringan penyangga gigi
di sekitarnya lama kelamaan akan
mengalami penyusutan, terlebih pada
gigi yang kurang terjaga kebersihan
mulutnya. Maka pada gigi kelinci
otomatis gigi akan terlihat slightly lebih
panjang lagi dari sebelumnya.
Veneer merupakan lapisan tipis yang
sewarna dengan gigi, didesain untuk
menutup permukaan depan gigi. Begitu
dijelaskan drg. Callista. Veneer
digunakan untuk memperbaiki warna,
bentuk atau posisi gigi dengan kriteria
tertentu.
Tidak ada perawatan khusus yang mesti
dilakukan. Lazimnya pada perawatan
gigi dan mulut umumnya, gigi mesti
disikat minimal dua kali sehari, pagi hari
setelah sarapan pagi dan malam
sebelum tidur. Callista juga
mengingatkan untuk melakukan cekup
gigi sekaligus membersihkan karang gigi
minimal enam bulan sekali agar
kesehatan gigi selalu terpantau dan
terjaga. Ini untuk mencegah dan
mendeteksi awal penyakit-penyakit
berat seperti kanker mulut, kanker
lidah, tumor gigi atau lidah, sampai
gejala osteoporosis, sambungnya.
Bahan yang digunakan untuk veneer
menggunakan bahan terbaik. “Bisa
terbuat dari bahan composite,
porcelain, ceramic ataupun zirconia,”
kata drg. Callista. Proses Veneer
menurut drg. Callista tidaklah
menyakitkan meski proses dilakukan