Pers mahasiswa belum mati . Ia tumbuh , dari hari ke hari , meski dengan tertatih dan kembang kempis . Selama masih ada pemuda-pemudi idealis yang berbaris dengan pena masing-masing , pers kampus akan tetap hidup , menghidupi kampus pada khususnya .
48 edisi telah diterbitkan oleh Dimensi . Selama itu pula Dimensi mengembangkan pena bersayapnya , masih dengan tujuan dan fungsi yang sama , meski lakon dan cerita silih berganti . 48 bukan angka yang kecil , namun kami juga belum bisa dikatakan matang . Kekurangan-kekurangan senantiasa ada , namun dari situlah kami banyak belajar . Perbaikan , pembaharuan , dan inovasi selalu kami upayakan . Tak terlepas dari dukungan para pembaca , tentunya .
Di edisi ke 48 ini kami mengangkat laporan utama mengenai komersialisasi perempuan , melihat banyaknya pemanfaatan perempuan dalam berbagai bentuk komunikasi visual yang mengarah ke bentuk komersialisasi . Entah disadari atau tidak , perempuan seolah diobyekkan . Namun apakah masalah tersebut bisa digolongkan sebagai dampak negatif dari bakat dan kelebihan perempuan , atau memang itu sebagai aktualisasi dari emansipasi yang telah sejak lama diperjuangkan ?
Pada laporan khusus , kami mengambil topik yang telah lama diperbincangkan , namun pada kenyataannya permasalahan tersebut belum terpecahkan . Sampah , yang kita hasilkan sehari-hari , semakin menumpuk dan memaksa kita mengubah perilaku lama . Kita tak bisa bertahan dengan kebiasaan lama kita yang cenderung membuang tanpa mengolah dan menggunakan kembali .
Selain laporan utama dan laporan khusus , kami juga menyajikan berbagai cerita dari berbagai tempat . Mulai dari kota kita , Semarang , hingga tanah tertinggi di Pulau Jawa , di ujung timur sana .
Semoga apa yang kami sajikan kepada para pembaca kali ini dapat menjadi media penyambung aspirasi dan wadah idealisme mahasiswa sebagai agent of change .
Sampai jumpa di 49 . Hidup Pers Mahasiswa !
Dari Dapur
- REDAKSI -
edisi 48 | majalah dimensi
5