MAJALAH DIMENSI | Page 5

Pers mahasiswa belum mati. Ia tumbuh, dari hari ke hari, meski dengan tertatih dan kembang kempis. Selama masih ada pemuda-pemudi idealis yang berbaris dengan pena masing-masing, pers kampus akan tetap hidup, menghidupi kampus pada khususnya.
48 edisi telah diterbitkan oleh Dimensi. Selama itu pula Dimensi mengembangkan pena bersayapnya, masih dengan tujuan dan fungsi yang sama, meski lakon dan cerita silih berganti. 48 bukan angka yang kecil, namun kami juga belum bisa dikatakan matang. Kekurangan-kekurangan senantiasa ada, namun dari situlah kami banyak belajar. Perbaikan, pembaharuan, dan inovasi selalu kami upayakan. Tak terlepas dari dukungan para pembaca, tentunya.
Di edisi ke 48 ini kami mengangkat laporan utama mengenai komersialisasi perempuan, melihat banyaknya pemanfaatan perempuan dalam berbagai bentuk komunikasi visual yang mengarah ke bentuk komersialisasi. Entah disadari atau tidak, perempuan seolah diobyekkan. Namun apakah masalah tersebut bisa digolongkan sebagai dampak negatif dari bakat dan kelebihan perempuan, atau memang itu sebagai aktualisasi dari emansipasi yang telah sejak lama diperjuangkan?
Pada laporan khusus, kami mengambil topik yang telah lama diperbincangkan, namun pada kenyataannya permasalahan tersebut belum terpecahkan. Sampah, yang kita hasilkan sehari-hari, semakin menumpuk dan memaksa kita mengubah perilaku lama. Kita tak bisa bertahan dengan kebiasaan lama kita yang cenderung membuang tanpa mengolah dan menggunakan kembali.
Selain laporan utama dan laporan khusus, kami juga menyajikan berbagai cerita dari berbagai tempat. Mulai dari kota kita, Semarang, hingga tanah tertinggi di Pulau Jawa, di ujung timur sana.
Semoga apa yang kami sajikan kepada para pembaca kali ini dapat menjadi media penyambung aspirasi dan wadah idealisme mahasiswa sebagai agent of change.
Sampai jumpa di 49. Hidup Pers Mahasiswa!

Dari Dapur

- REDAKSI-
edisi 48 | majalah dimensi

5