/ NAMA KONTEN /
Sisi positif dari emansipasi adalah banyak wanita yang aktif dalam mengambil peran, tanpa takut akan statusnya sebagai wanita. Sisi negatifnya, banyak wanita yang justru fokus mengejar kesejajaran gender dan melupakan kodratnya sebagai wanita. Persamaan gender seperti sekarang ini tak lepas dari jasa besar pahlawan wanita kita yaitu Ibu Kartini. Emansipasi wanita pada masa Kartini dijalankan tanpa melupakan kodrat Kartini sebagai wanita.
Terlepas dari emansipasi, sadar atau tidak di zaman sekarang peran wanita disalahgunakan oleh beberapa pihak. Sekarang ini banyak wanita yang telah dikomersialisasikan. Contohnya banyak tahap promosi untuk menarik para konsumen dengan wanita seksi dan cantik, entah itu sales kartu perdana selular atau rokok. Tidak hanya itu, di televisi sekarang ini banyak tayangan yang ditujukan untuk lelaki dan secara langsung maupun tidak telah mengkomersialisasikan wanita. Banyak wanita yang dicari kecantikan luarnya saja untuk dapat dikomersialisasikan. Semakin wanita itu seksi dan cantik akan semakin mudah“ dijual”. Komersialisasi wanita merusak harga diri seorang wanita menurut saya. Karena dia hanya dinilai dari luar dan dihargai untuk itu. Terlebih tayangan yang ditelevisi yang hanya menjadikan wanita sebagai tontonan yang dinikmati kecantikan dan tubuhnya oleh lelaki secara frontal.
Sebenarnya wanita cantik itu adalah wanita yang berakhlak baik dan mampu berpikir. Dengan kata lain, wanita cantik pasti memilki inner beauty. Dengan kita memiliki inner beauty, kecantikan luar pasti akan mengikuti. Seorang yang memiliki inner beauty tidak akan berpenampilan jelek, dia pasti akan menjaga penampilannya. Bukan berarti wanita cantik luar harus dandan dan memakai baju-baju bagus. Tapi dengan memakai pakaian rapi, baik, dan sopan wanita itu telah menjaga penampilannya.
Sedikit cerita, beberapa pengalaman saya menjadi duta wisata Jepara adalah saya diajarkan tetang kepribadian. Bagaimana saya bersikap, bertutur, dan berpikir dengan baik. Saya juga mendapatkan ilmu tentang wisata Jepara yang sebelumnya saya tidak ketahui. Saya memiliki banyak relasi ketika saya menjabat. Dan ketika grand final pemilihan duta wisata saya belajar bagaimana berfikir kritis untu menjawab pertanyaan juri dengan baik. Dan satu hal kecil yang menjadi kepribadian yang baik, adalah saya belajar untuk selalu tersenyum kepada semua orang dalam keadaan apapun agar terlihat ramah dan sopan.
Sebagai duta pariwisata, saya memiliki peran untuk menjadi wakil Jepara dalam setiap event yang berhubungan dengan pariwisata Jepara. Jadi secara tidak langsung saya harus mengerti betul tentang wisata dan tradisi Jepara. Dulu saya pernah mendapat tugas untuk kirab kota Jepara membawa Piala Adipura yang didapatkan Jepara tujuh kali berturut-turut, saya pernah ditugaskan menjadi model untuk pembuatan profil Bandengan dan kura-kura yang berada di Pantai Kartini Jepara, dan masih banyak lagi. Pengalaman tersebut tidak membuat saya menjadi besar kepala, namun membuat saya semakin termotivasi untuk melakukan hal-hal yang positif lebih dari apa yang telah saya lakukan. Sebagai duta pariwisata, saya harus bisa menjaga citra diri saya khususnya sebagai wanita karena saya juga selalu membawa nama baik kota Jepara.
edisi 48 | majalah dimensi
19