Tak pelak, perempuan menjadi suatu pasar“ basah” bagi jenis industri yang tergolong baru di Indonesia: industri kecantikan.
GADIS itu berulang kali melihat ke arah foto yang ditempelkannya di dinding beberapa saat sebelumnya. Terlihat gamang, ia bolak-balik membandingkan foto itu dengan dirinya, begitu berbeda. Foto yang tertempel di dinding kamarnya adalah gambaran tubuh langsing yang ia idamkan.
Tak jelas apakah dimulai dengan pesatnya industri kecantikan berbondong-bondong membuat produk-produk kecantikan dalam berbagai jenis, atau dimulai dengan pesatnya masyarakat Indonesia( terutama wanita) mengikuti tren yang sedang booming. Yang jelas, keduanya berkaitan erat.
Di lain tempat, seorang gadis yang juga gamang terlihat melangkahkan kakinya dengan perlahan di sebuah rumah sakit tempat ia berniat untuk melaksanakan operasi plastik. Demi sang pacar, ia ingin memperbesar payudaranya.
Itulah dua dari sekian adegan dalam sebuah video klip dari grup vokal TLC yang berjudul“ Unpretty”. Video klip tersebut menggambarkan betapa perempuan-perempuan kini telah termakan oleh“ standar cantik” yang seolah telah ditetapkan oleh pasar.
Langsing, tinggi, putih, berambut lurus, dan berhidung mancung kini banyak kita lihat di berbagai media massa. Tak hanya di media massa, namun juga dapat kita lihat secara langsung saat kita mengunjungi pusat perbelanjaan, dimana banyak terdapat Sales Promotion Girl atau SPG. Ikon itulah yang menjadi rujukan kata“ cantik” masa kini. Yang“ cantik” seperti itu banyak dicari oleh Production House atau PH karena dipercaya bisa lebih meyakinkan masyarakat untuk menggunakan produk yang dipromosikan.
“ Kalo model yang dicari-cari sama advertising itu ya wanita yang memiliki kecantikan sempurna. Biasanya kalo mereka( advertising-red) nyari, mereka lebih memilih model catwalk untuk mempromosikan produk mereka”, ungkap Amalina Hanika, mahasiswa yang telah menjadi model sejak 1999.
Yang dimaksud dengan model catwalk adalah mereka yang memiliki tinggi badan minimal 165 cm dengan berat badan proporsional, memiliki karakter, cantik, dan berpenampilan menarik.
“
Tak pelak, perempuan menjadi suatu pasar“ basah” bagi jenis industri yang tergolong baru di Indonesia: industri kecantikan.
“
Pemutih kulit, pelurus rambut, pemancung hidung, dan berbagai produk kecantikan lainnya kini tak sulit kita cari. Kini juga bermunculan salon-salon yang menawarkan model rambut ala Korea, sesuai dengan tren masyarakat Indonesia yang sedang menggilai segala sesuatu yang berbau negeri ginseng tersebut.
Tak pelak, perempuan menjadi suatu pasar“ basah” bagi jenis industri yang tergolong baru di Indonesia: industri kecantikan.
“ Cantiknya wanita yang menjadi model atau bintang iklan adalah cantik yang dibentuk oleh industri kecantikan, yaitu wanita yang putih, tinggi, hidung mancung, dan rambut panjang yang tidak menggakmenggok( lurus-red)”, kata Rini Iswari, dosen Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Semarang.
Rini melanjutkan, karena itu, tak jarang orang yang menginginkan pernikahan dengan pasangan orang asing. Dianggapnya akan menghasilkan keturunan yang bagus dan lebih menarik.
Untuk melawan definisi“ cantik” yang mainstream itu, sebuah penerbit di Inggris merilis majalah wanita dengan nama“ Just As Beautiful”. Berbeda dengan majalah wanita lainnya yang menampilkan model-model“ cantik”, majalah ini menampilkan wanita-wanita dengan tubuh cenderung gemuk. Dalam majalah ini juga tak akan kita temui artikel mengenai petunjuk diet atau cara instan menurunkan berat badan.
14 majalah dimensi | edisi 48