\ KULINER \
Lebih Dekat dengan H Kuliner Jawa Tengah
AMPIR setiap daerah memiliki ciri khas kulinernya masing-masing. Rubrik kuliner kali ini mengambil kuliner khas dari tiga kota yang berbeda di Jawa Tengah. Adalah Temanggung dengan bakso lombok ulegnya yang pedas dan panas, Kudus dengan lentog sebagai menu sarapan, dan Solo dengan wedangnya yang tak hanya menghangatkan badan namun juga menghangatkan suasana. Masih terdapat lebih banyak lagi kuliner khas di masing-masing kota di Jawa Tengah. Tiap daerah memiliki kuliner khas yang dapat menjadi ciri masyarakat dan budayanya. []
lentog, SARAPAN KHAS KOTa KRETEK
ety o
KABUPATEN ini merupakan tempat diciptakannya kretek untuk pertama kali dan hingga kini menjadi kota penghasil kretek terbesar di Jawa Tengah. Adalah Haji Djamari, penduduk asli Kudus, yang pertama kali menggunakan minyak cengkeh untuk mengobati rasa sakit di dadanya. Lama kelamaan, ia mencoba untuk melinting tembakau dengan campuran cengkeh menjadi rokok. Suara yang dihasilkan saat lintingan itu terbakar, kretek kretek, menjadikan rokok dengan campuran cengkeh ini disebut kretek hingga kini. Bila kita berkeliling Kudus, kita akan banyak menemukan PR atau Pabrik Rokok. Aroma Kretek pun tak asing lagi. Kali ini kita akan mencicipi salah satu makanan khas Kota Kudus yaitu lentog. Lentog adalah salah satu makanan khas Kota Kudus yang sering disantap saat pagi oleh sebagian warganya.
Lentog dapat diartikan lontong. Sesuai dengan namanya, makanan ini berbahan dasar lontong. Konon, lentog berasal dari Desa Tanjungkarang. Hingga kini lentog yang telah menyebar di seantero Kudus ini dikenal juga dengan nama Lentog Tanjung. Makanan yang terdiri dari lontong dan tahu disiram kuah santan ini disajikan diatas piring yang dilapisi dengan daun pisang. Kuah santan yang disiramkan merupakan campuran santan dengan bumbu rempah ditambah nangka muda atau gori dalam Bahasa Jawa. Bawang goreng menjadi sentuhan terakhir dalam penyajiannya. Satu porsi lentog rata-rata dijual dengan harga tiga ribu rupiah. Terdapat pula lauk yang disediakan untuk tambahan, biasanya telur. Meski tergolong makanan tradisional, menemukan penjaja lentog di Kudus pada pagi hari tak sulit. Banyak penjual lentog menjajakan dagangannya rata-rata pukul lima hingga pukul sembilan pagi. []
Fo to :
Irf
an
Ba gu
Oleh: Irfan Bagus Prasetyo
edisi 49 | majalah dimensi
sP ras
63