WADAH penyimpan uang ini mulai digunakan sekitar abad ke 2 atau 1 sebelum masehi di Yunani dan Cina. Sekitar abad ke 15, ketika Majapahit memiliki hubungan dagang dengan Cina, tradisi menyimpan uang dalam suatu wadah yang telah dilubangi yang berasal dari Cina juga masuk ke Indonesia. Untuk mengambil uang didalamnya, wadah tersebut harus dihancurkan. Celengan pada zaman dahulu sebagian besar terbuat dar i tanah liat dan berbentuk babi hutan atau celeng. Mengapa babi? Menurut masyarakat Cina pada zaman dahulu, babi adalah perlambangan dari kemakmuran, keberuntungan, dan penghubung manusia dengan bumi, karena babi begitu subur dan suka berkubang. Sekarang ada banyak pilihan cara untuk menabung. Kita dapat menabung melalui bank konvensional, melalui koperasi atau iuran tabungan di suatu perkumpulan tertentu. Dengan bertambahnya sarana untuk menabung tersebut apakah memengaruhi minat mahasiswa untuk menabung menggunakan celengan? Berdasarkan hal tersebut, tim Litbang Dimensi melakukan survei terhadap 100 responden secara acak sistematis (Random Sampling) pada lima jurusan di Politeknik Negeri Semarang (POLINES).
1. APAKAH ANDA MEMILIKI CELENGAN?
Dari survei tersebut, ternyata masih banyak mahasiswa POLINES yang memiliki celengan yaitu sebanyak yaitu 79%. Sebesar 21% tidak memiliki.
79 %
500
RUPIAH RUPIAH
MEMILIKI
5 RU0 PI 0 AH 500 500 RUPIAH
RUPIAH
UPIAH
0 H 0 H
H
RUPIAH
500 500 5 0 RU0 PI 0 50AH PI A 500 RU H 500 RUPIA
H
21 % TIDAK MEMILIKI
RUPIAH
500
RUPIAH
500
edisi 49 | majalah dimensi
41