MAJALAH DIMENSI | Page 23

OPINI Proker: Inovasi atau Gengsi? Narasumber: Nico Pracahya (KU 2A) Penyunting: Annora Deshty Zaneta (Crew Magang) Desain: Hilmi Imawan Program kerja (proker) merupakan sarana sebagai sebuah organisasi mahasiswa (ormawa) dalam memajukan dan membawa nama baik civitas akademika. Dari proker, anggota ormawa, yakni mahasiswa, bisa mencurahkan gagasan mereka kemudian diimplementasikan secara baik untuk dinikmati seluruh anggota kampus. Tentunya, proker tersebut bukanlah proker yang sekadar proker hura-hura, bukan hanya proker yang menghabiskan dana hingga di luar batas logika dan ujung-ujungnya tidak bermanfaat. Menanggapi hal tersebut, berikut adalah opini dari Nico Pracahya, mahasiswa KU-3A yang kini juga menjabat sebagai Direktur UKM Kewirausahaan. U ngkapan seperti “Tahun ini panggil pembicara siapa?”, “Tahun ini tema konsernya apa? Guest Star-nya siapa?” atau “Dulu angkatanku bisa panggil ini, masa kamu cuma panggil itu?” bahkan hingga terlontar “Ormawa itu bikin acara ini lho, kapan kita juga bikin? Jangan mau kalah dong.” kerap muncul di komunitas ormawa. Seperti telah menjadi hal biasa memang jika proker dijadikan sebagai ajang gengsi antar ormawa. Tak hanya antar ormawa di luar kampus dan di dalam kampus, melainkan juga menjadi ajang gengsi bagi antar angkatan di dalam sebuah ormawa itu sendiri. Kegiatan sharing bersama alumni yang bertujuan berbagi pengalaman ketika masih dalam masa kerja dan melaksanakan program kerja mereka, seringkali justru menjadi ajang pamer dari masing-masing angkatan. Secara tersirat, masing-masing angkatan mengunggul-unggulkan program kerja yang telah terlaksana di angkatan mereka, tanpa melihat tujuan dari kegiatan sharing tersebut. Padahal esensi dari diadakan sharing adalah untuk berbagi informasi mengenai hal apa saja yang harus dilakukan dan hal apa saja yang tidak boleh dilakukan, agar kesalahan angkatan lalu yang lalu tidak terulang kembali. Terlepas dari hal itu, pengurus ormawa yang baru seakan-akan terdoktrin pada ungkapan bahwa “angkatan ini harus lebih baik dari angkatan sebelumnya”. Ketakutan akan prestasi yang menurun merupakan hal yang wajar, namun sebenarnya tidak perlu aksi yang berlebih untuk menunjukkan eksistensi sebuah angkatan. Program kerja yang diselenggarakan dari tahun ke tahun memang harus semakin kreatif, inovatif, dan selalu mengikuti perkembangan zaman, namun semua itu juga harus kepada sisi yang positif. Perbaikan dan inovasi secara terus menerus memang sudah menjadi hal yang wajib dilakukan oleh sebuah ormawa, tetapi jangan sampai sebuah ormawa seolah-olah menjadi latah akan sebuah proker. Jika sedang musim DJ, apakah lalu semua ormawa ingin mengundang DJ? Padahal kita tahu kegiatan tersebut tidak sesuai dengan tujuan dan bidang dari sebuah ormawa. Oleh karena itu, sebaiknya tujuan dan implemetasi sebuah program kerja disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan disesuaikan dengan visi misi dari ormawa, sehingga tujuan didirikan ormawa dapat benar-benar tepat sasaran. DIMENSI | 23