Majalah Digital Kabari Edisi 98 - 2015 | Page 31

KISAH beberapa dokter menganalisa bahwa telinga Angkie tidak dapat mendengar karena waktu kecil sempat mengalami sakit malaria, dan ia tidak kuat dengan obat antibiotiknya. Angkie dan orang tuanya tidak kecil hati. Mereka terus memburu segala pengobatan, dari yang tradisional sampai modern. Saat berumur 16 tahun, ia memakai alat bantu dengar untuk menolong pendengarannya. Syukurlah, alat itu dapat membantu, meski tidak sepenuhnya. Angkie tetap mengalami kesulitan mengikuti pembicaraan orang di sekitarnya. Untuk itulah, ia tetap mengandalkan visualisasi mata untuk melihat dan memahami gerakan bibir saat berbincang dengan orang lain. Pernah Alami Di-Bully Menjadi seseorang yang berbeda, dulunya dapat mendengar, lalu tuna rungu, kata Angkie, rasanya seperti memasuki dunia yang berbeda sama sekali. Dari dunia bersuara memasuki dunia yang diam. Angkie memotivasi sesama dengan disabilitas Angkie kagum sekali kepada orang tuanya. Tidak sekali pun ia melihat airmata jatuh di pipi ibu dan bapaknya melihat kondisi Angkie. Ibunya sangat tegar, dan bapaknya selalu siaga. “Kombinasi yang sempurna dalam mendidik saya yang berbeda ini untuk tumbuh berkembang secara baik. Ibu tidak pernah menangis di depan saya agar saya tidak jatuh terpuruk secara mental psikologis. Bapak saya selalu berjuang dengan pekerjaannya agar menghasilkan materi yang cukup untuk memperjuangkan pengobatan saya yang tidak murah itu,” kata Angkie kepada KABARI. Sebaliknya, sang ibu selalu menyibukkan Angkie di beragam kegiatan. “Dulu dari Senin hingga Jumat adalah waktu tersibuk saya sepanjang hidup. Tujuan Ibu agar saya dapat meningkatkan potensi dan mudah berbaur dengan siapapun. Benar saja, walaupun tumbuh bukan sebagai perempuan yang pintar, tapi saya berhasil melalui pendidikan hingga jenjang S2 sebagai Master of Communication. Itu juga dibantu Bapak yang selalu berusaha untuk mendukung segala kebutuhan saya,” tutur wanita yang bersuamikan Budi Prasetyo ini. Angkie menyelesaikan SD hingga SMA di sekolah umum. Di Taman Kanakkanak ia bersekolah di Ambon, setelah itu menyelesaikan SD di Ternate dan Bengkulu. Kabarinews.com Angkie dengan suami tercinta Kabari |31