Majalah Digital Kabari Edisi 98 - 2015 | Página 16

MUTIARA INDONESIA keunikannya inilah, perlahan ia dikenal masyarakat luas sebagai bule yang melestarikan budaya Indonesia. Di matanya, musik etnis Indonesia sangat luar biasa, karena itu ia tertarik mendalami dan mempelajarinya sampai detik ini. Kenapa Sunda? Alasannya sederhana, karena saat ini ia masih tinggal di Bandung. Itu sebabnya ia fokus di kesenian dari Parahyangan dulu. Bisa jadi kelak ia ingin mempelajari kebudayaan Indonesia lainnya. Dalam berkarya, Dan berusaha menjalani sesuai jalur yang dia suka, tanpa mencoba menghilangkan identitasnya. Banyak kesenian tradisional yang sudah dipelajarinya, sampai akhirnya tercetus ide menciptakan kolaborasi indah antara musik tradisional dengan musik rock. “Semua menarik. Saya sendiri tertarik melakukan kolaborasi dengan musik rock,” ujarnya pada KABARI. Lahirlah, Sons of Sangkuriang, sebuah proyek impiannya bersama musisi Sunda lainnya. Ketertarikannya pada musik tradisional Sunda ditumpahkannya ke dalam karya seni unik yang mengolaborasikan musik Sunda dengan rock. “Kita coba buat sesuatu yang unik,” ucapnya bangga, bisa mengangkat budaya Indonesia dengan cara yang tidak biasa. Meski masih dikelola sendiri, Dan yakin suatu saat karyanya bisa diterima masyarakat. “Kita jalan untuk melestarikan kebudayaan dan kasih semangat buat anak muda Indonesia. Belajar budaya sendiri lebih dalam dan harus bangga dengan budaya sendiri,” paparnya sambil tersenyum riang. Di tengah kesibukannya, Dan punya kegiatan lain yang tak kalah unik. Idenya, cukup kreatif dan edukatif yaitu mengajar bahasa Inggris melalui sebuah lagu, How Are You Mr. Dan? adalah program acara yang digarapnya. Ia mengedukasi anak melalui lagu-lagu ciptaannya. Agar mudah dimengerti, ia mengemas lagu dengan konsep komedi. JADI JEMBATAN BUDAYA Dan Nicky tak hanya jatuh cinta pada kebudayaan dan seni Indonesia, tapi juga turut melestarikan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Meski bukan asli Indonesia, ia sangat peduli dan ini patut diapresiasi. Banyak harapan yang ingin segera diwujudkannya. Salah satunya, menjadi inspirasi kaum muda Indonesia untuk melestarikan kekayaan budaya yang sangat berlimpah. “Saya ingin memotivasi anak muda untuk melestarikan budaya di sini, sekaligus menginspirasi anak di Amerika agar membuka pikirannya untuk menerima budaya Timur. Jadi, saling mengerti seni budaya Indonesia dan Amerika.” Orang Amerika, kata Dan, sering merasa takut ke Indonesia karena Indonesia sering diberitakan miring seperti bencana alam. Ia sendiri santai menanggapinya. “Intinya, cinta damai antarnegara. Karena kita semua manusia. Yang luar biasa adalah Indonesia kaya akan seni budaya yang luhur dan harus dilestarikan,” tutup Dan, seraya memainkan gitarnya, menyanyikan lagu anak Cicak di Dinding versi bahasa Inggris. (1011) Foto: Dok. Facebook pribadi Bersama Yves Francois, Dwayne dan Marcel Pada acara Indo X-mas Celebration Perayaan KJRI 30 thn Keroncong bersama Pak Ngurah dan NIU World Musik Ensemble Untuk menonton video, share dan memberikan komenter pada artikel ini, klik KabariNews.com/76219 16 | Kabari - USA ® California Media International, Inc Penerbit Kabari