Majalah Digital Kabari Edisi 70 - 2013 | Page 8

“Di satu sisi, kemacetan satu gejala dari kondisi ekonomi yang sedang bullish, meningkat. Bayangkan, tiap hari ada permintaan nomor kendaraan di Samsat Metro untuk 1.200 motor dan 300 mobil. Tapi di sisi lain, ini mengingatkan tentang ketertinggalan kita akibat deadlock, terpuruk karena krisis yang lalu,” lanjut Ketua Alumni Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung yang hobinya bermusik dan travelling ini. Tentu, mengurai total kemacetan butuh waktu. Tidak mungkin dalam dua tahun berjalan dapat terselesaikan secara total. Master di bidang tata kota dan pengembangan regional serta transportation engineering dari UC Berkeley ini menambahkan, “Dibutuhkan langkah sistematis yang harus dilakukan secara konsisten, agar bisa ahead of the demand dan pada waktunya kita punya sistem transportasi yang andal, aman, nyaman dan terjangkau.” Transjakarta Busway Perencanaan tata ruang dan transportasi, ibarat dua sisi mata uang. Keduanya harus baik dan benar. Bila tata ruang tidak benar, transportasi akan buruk. Begitupun andai transportasi tidak benar, tapi tata ruangnya bagus, hasilnya tetap tidak optimal. Untuk kota sekompleks DKI Jakarta, konsentrasi tata ruang terpusat di tengah kota. Harga rumah di kota mahal sehingga pemukiman pun bergeser ke pinggir kota, termasuk Depok dan Bekasi. “Tercipta pola kemacetan ketika pagi orang berbarengan ke kota, dan sore hari kemacetan itu bergeser ke pinggir kota. Begitu hujan, bingung semua. Sebetulnya, pola pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, tengah giat bersolek membangun sarana dan prasarana transportasi yang lebih baik,” jelasnya lagi. Langkah nyata yang sedang dilakukan adalah, membenahi dan memberdayakan moda transportasi kereta api (KA) commuter line (CL) yang m e m b a w a penduduk dari Bogor, Depok, Bekasi, Serpong masuk ke dalam kota. Tiba di Jakarta, mereka tumpah ruah. Dibutuhkan ‘transportasi antara’ yang memadai untuk mengantar mereka ke tujuan. Jakarta tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendiri, melainkan mesti berkoordinasi dengan Pemda 8 | KabariNews.com Sebuah model stasiun MRT Jakarta provinsi terkait, yaitu Jawa Barat dan Bekasi. “Selain itu, kota sebesar Jakarta mestinya memiliki MRT (mass rapid transportation). Transportasi antara yang ada saat ini, bus rapid system (busway), terlalu berat menanggung volume pengguna transportasi,” kata pehobi musik dan travelling ini. “P