“Di satu sisi, kemacetan satu gejala dari kondisi ekonomi yang sedang
bullish, meningkat. Bayangkan, tiap hari ada permintaan nomor
kendaraan di Samsat Metro untuk 1.200 motor dan 300 mobil. Tapi
di sisi lain, ini mengingatkan tentang ketertinggalan kita akibat
deadlock, terpuruk karena krisis yang lalu,” lanjut Ketua Alumni
Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung yang hobinya bermusik
dan travelling ini.
Tentu, mengurai total kemacetan butuh waktu. Tidak mungkin dalam
dua tahun berjalan dapat terselesaikan secara total. Master di bidang
tata kota dan pengembangan regional serta transportation engineering
dari UC Berkeley ini menambahkan, “Dibutuhkan langkah sistematis
yang harus dilakukan secara konsisten, agar bisa ahead of the demand
dan pada waktunya kita punya sistem transportasi yang andal, aman,
nyaman dan terjangkau.”
Transjakarta Busway
Perencanaan tata ruang dan transportasi, ibarat dua sisi mata uang.
Keduanya harus baik dan benar. Bila tata ruang tidak benar, transportasi
akan buruk. Begitupun andai transportasi tidak benar, tapi tata
ruangnya bagus, hasilnya tetap tidak optimal. Untuk kota sekompleks
DKI Jakarta, konsentrasi tata ruang terpusat di tengah kota. Harga
rumah di kota mahal sehingga pemukiman pun bergeser ke pinggir
kota, termasuk Depok dan Bekasi.
“Tercipta pola kemacetan ketika pagi orang berbarengan ke kota, dan
sore hari kemacetan itu bergeser ke pinggir kota. Begitu hujan, bingung
semua. Sebetulnya, pola pemerintah, dalam hal ini Kementerian
Perhubungan, tengah giat bersolek membangun sarana dan prasarana
transportasi yang lebih baik,” jelasnya lagi.
Langkah nyata
yang sedang
dilakukan adalah,
membenahi dan
memberdayakan
moda transportasi
kereta api (KA)
commuter line
(CL)
yang
m e m b a w a
penduduk dari
Bogor, Depok, Bekasi, Serpong masuk ke dalam kota. Tiba di Jakarta,
mereka tumpah ruah. Dibutuhkan ‘transportasi antara’ yang memadai
untuk mengantar mereka ke tujuan. Jakarta tidak bisa menyelesaikan
masalah ini sendiri, melainkan mesti berkoordinasi dengan Pemda
8 | KabariNews.com
Sebuah model stasiun MRT Jakarta
provinsi terkait, yaitu Jawa Barat dan Bekasi.
“Selain itu, kota sebesar Jakarta mestinya memiliki MRT (mass rapid
transportation). Transportasi antara yang ada saat ini, bus rapid
system (busway), terlalu berat menanggung volume pengguna
transportasi,” kata pehobi musik dan travelling ini.
“P