Majalah Digital Kabari Edisi 70 - 2013 | Page 29

mereka sibuk dengan profesi masing-masing. Ada yang menjadi dokter, bekerja di bank, menjadi dosen atau pengacara. Hanya Tetet yang sejak kecil setia menekuni jalur seni hingga sekarang. “Saya juga heran, karena hanya saya saja yang terus menekuni dunia seni. Dunia seni itu rasanya terus-menerus memanggilmanggil nama saya. Pergi ke mana saja, langsung pengalaman atau visi estetis itu seperti minta dituangkan ke bentuk visual atau catatancatatan. Makanya, saya selalu membawa buku. Saya catat apa yang terlintas tatkala berada di dalam suatu situasi, dan itu menjadi motif lukisan atau tulisan baik cerpen atau puisi,” kata Tetet, yang gembira kecintaannya pada seni lukis dan menulis juga mengalir di dalam darah anak-anaknya. “Putri bungsu saya membuat desain dari batik saya menjadi produk fungsional, seperti dasi, dompet atau tas. Pendek kata, proses kreativitas seni ini menjadi kegiatan di keluarga kami,” ujarnya. Tetet C Popo Iskandar terus berkarya, memenuhi panggilan hatinya dengan sepenuh jiwa raga. Tak heran, jika berbagai penghargaan pun mengalir kepadanya sebagai bentuk pengakuan atas karya dan pencapaian pribadinya. Satu yang menarik adalah penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) atas kreativitasnya mengawinkan seni lukis menjadi batik, lalu dituangkan menjadi larik bait dalam puisi hingga akhirnya menjadi lagu. Sungguh kreatif! n (1003) Untuk share artikel dan nonton video ini, Klik www.KabariNews.com/?50794 STAY TUNE Pasar Senggol di Los Angeles 2013, Untuk Vendor, Silakan email ke [email protected] Setiap bulan Lebih dari 20-30 Karyawan & Experts Ikut membantu Kabari di Amerika dan Indonesia, Quality is Number One, tanpa Copy & Paste KabariNews.com #70, Des 12 - Jan 13 | 29