Majalah Digital Kabari Edisi 65 - 2012 | Page 49

[indonesia] kabariasuh PENTINGNYA IBU MEMPERHATIKAN Makanan Untuk Si Kecil P ARA IBU MUNGKIN MEMILIKI KESULITAN DAN KENDALA KETIKA BERUSAHA MEMILIH MAKANAN ANAK YANG SESUAI UNTUK BAYI ATAUPUN BALITANYA. Hal ini kelihatan remeh , tapi kebanyakan ibu akan pusing kepalanya ketika mereka dituntut untuk memilih makanan yang tepat bagi anak-anaknya. Mungkin saja makanan yang dianggap sehat, ternyata mengandung banyak bahan pengawet atau sebaliknya makanan yang dianggap kurang bergizi ternyata malah baik untuk perkembangan sang bayi. Ibu tidak perlu terlalu bingung ketika memilih makanan untuk si kecil. Pada dasarnya yang diperlukan adalah nutrisi dan gizi yang baik. Nutrisi-nutrisi tersebut bisa didapatkan dari sayuran dan buahbuahan. Sangatlah penting untuk selalu memasukkan sayuran ke dalam makanan anak sehari-hari. Kelengkapan gizi si kecil akan semakin lengkap jika ibu juga mampu memasukkan konsumsi buahbuahan ke dalam asupan harian si kecil. Memper siapkan sendiri makanan anak, banyak sekali keuntungannya,antara lain adalah: MEMPERERAT JALINAN KASIH SAYANG Menyiapkan makanan, tentu membutuhkan tenaga ekstra. Belum lagi masalah perencanaannya yang merepotkan bagi banyak orang. Dengan menyiapkan sendiri makanan untuk si kecil, ibu bisa menunjukkan kasih sayangnya. Ibu bisa menunjukkan ,”Ini lah bukti kasih sayang mama buat kamu” kepada si kecil, sehingga si kecil tahu pengorbanan apa yang dilakukan sang ibu bagi mereka. Jika ibu mampu mengajak si kecil ikut menyiapkan makanan bersama, ‘ikatan’ antara ibu dan anak akan semakin erat. Percayalah, anak akan mengingat dan menghargai kenangan ini ketika mereka telah dewasa. Thinking about Advertising? SEHAT DAN HIGIENIS Menyiapkan makanan sendiri tentulah lebih sehat dan higienis. Ibu bisa mengetahui dan memonitor kandungan gizi dalam makanan si kecil. Anak menjadi sehat dan terhindar dari beragam jenis zat pengawet. MEMBERIKAN CONTOH Anak belajar dari pengalaman sehari-hari. Akan sangat tidak adil jika ibu mengharuskan mereka untuk makan sayur dan buah-buahan, sementara para ibu sendiri tidak mengkonsumsinya. Jika si kecil melihat ibu mengkonsumsi sayur, buah, dan makanan bergizi lainnya, dia akan tergerak untuk ikut mengkonsumsinya. Ingat, jika ibu ingin si kecil bertingkah laku baik dan makan dengan sehat, ibu harus memberikan contoh yang sesuai. Anak belajar dari contoh yang diberikan, bukan dari perintah yang diharuskan. K R E A T I F D A L A M MENGOLAH MAKANAN Jik a si kecil tergolong sulit meng konsum s i sayur, ibu bisa mengakalinya de ng an le bih kreatif dalam mengolah makanan. Ibu bisa menghias piring si kecil, sehingga makanannya lebih terlihat menarik dan mengundang. Mungkin ibu bisa menghias makanan dengan bentuk wajah atau tema lain, sehingga si kecil akan merasa gemas dan dengan senang hati melahapnya.n (1001) Untuk share dan memberi komentar pada artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?46623 Kabari will give you the best value for your business through Multi-Media Channels. Reaching more than 1,000,000 exposures. How? Call 1-800-281-6175. Advertisement? Call 1-800-281-6175 KabariNews.com #65, Jul - Agt 2012 | 49