Majalah Digital Kabari Edisi 62 - 2012 | Page 43

[amerika] darah. Demikian pula dapat diperkuat dengan pemeriksaan USG perut, CT Scan, USG endoskopi. Pemeriksaan penunjang tersebut dilakukan untuk mendeteksi batu empedu atau untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan pankreas. (Gambar 3: Kondisi pangkreas pada penderita pankreatitis yang terlihat dengan menggunakan endoscopy) Pankreatitis kronis adalah peradangan pankreas yang tidak sembuhsembuh, yang semakin parah dari waktu ke waktu dan mengakibatkan kerusakan pankreas yang permanen. Penyebab paling umum adalah menkonsumsi alkohol yang berlebihan selama bertahun-tahun, tetapi kondisi seperti gangguan herediter (keturunan), gangguan autoimun (Imunitas tubuh). Pankreatitis kronis memiliki kesamaan gejala dengan Pankreatitis akut, dan gejala tambahan berupa diare, kotoran berminyak dan penurunan berat badan. Perawatan dan Pengobatan Pada penderita pankreatitis akut, pengobatannya membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Karena penderita tidak dapat makan atau minum, setiap habis minum atau makan akan menyebabkan nyeri yang luarbiasa dan disertai muntah. Makanan dan minuman tersebut akan merangsang saluran pencernaan untuk muntah. Sehingga makanan atau cairan yang dibutuhkan dapat diberikan secara intravena (infus), yang disertai dengan pemberian antibiotik, dan obat untuk menghilangkan rasa sakit. Jika tidak timbul komplikasi, pankreatitis akut biasanya sembuh dalam beberapa hari. Pada kasus berat, seseorang mungkin memerlukan pemberian makan nasogastrik (cairan khusus diberikan dalam tabung panjang dan tipis dimasukkan melalui hidung dan tenggorokan dan masuk ke perut) selama beberapa minggu sewaktu fase penyembuhan pankreas. Sebelum meninggalkan rumah sakit, orang ter sebut akan disarankan untuk tidak merokok, minum minuman beralkohol, atau makan makanan berlemak. (Gambar 4: Perawatan penderita pankreatitis di Rumah Sakit) Teknik pengobatan dengan menggunakan endoskopi juga dapat dilakukan. Pada pankreatitis akut dan kronis, terapi dapt dilakukan dengan menggunakan teknik khusus berupa ERCP (endoscopy retrograde cholangio pancreatography) yaitu teknik khusus yang digunakan untuk melihat pankreas, kantong empedu, dan saluran empedu serta mengobati komplikasi pankreatitis akut dan kronis. Demikian pula untuk mengangkat batu empedu, yang menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pada saluran pankreas atau saluran empedu. Endoskopi ini juga digunakan untuk melakukan Sphincterotomy (perasi untuk memperbesar saluran pancreas dan saluran empedu). n Untuk share dan memberi komentar pada artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?38032 Kabari is the only Indonesian Media in the U.S. that distribute Free Calendars to the Indonesian Communities. Kabari will distribute 10,000 Calendars Nationwide this year. To register your Free Calendar, please click www.LaporanGratis.com/1112. KabariNews.com #62, Apr - Mei 2012 | 43