[indonesia]
pernah mengalami suka dua. Tahun
pertama ketika berjalan sendiri menuju
subway, saya diserang seseorang
berbadan besar dan berusaha
mengambil apapun di saya,” katanya.
Untunglah dia diselamatkan oleh orang
yang ber teriak dan orang yang
menyerangnya itu, lari.
Setelah lulus IPB,
Iwan bekerja di AC
Niels en Jak ar t a
sebagai data analis
selama dua tahun,
lalu di Danareksa
Research Institute
(DRI). Tak lama di
DRI, Iwan mendapat
tawaran sebagai
dat a proces sing
executive di Nielsen
International
Research di New
York, AS. Ia tak
pernah bermimpi
mendatangi New York, dan berkarir di kota terbesar di dunia itu, namun
berkat kerja keras dan ketekunan, ia berhasil melampaui mimpinya.
Sukakah dia dengan Manhattan? “Seperti di kota lainnya, saya juga
Setelah 8 tahun berkarier di New York,
Iwan berhasil menduduki posisi tinggi,
sebagai Director Internal Client Management di Nielsen Consumer
Research, New York. Karena kerinduannya yang dalam pada tanah
kelahirannya, Batu, di tahun ke-10 Iwan memutuskan untuk berhenti
dari perusahaan ini dan memilih kembali ke Indonesia. “Aku ingin
membangun sebuah kamar kecil, di Tanah Airku,” janjinya.
Banyak teman yang mengatakan bahwa Iwan sudah gila. “Hanya dua
teman saya yang dengan hati-hati dan pelan mengatakan, bahwa
keputusan saya adalah keputusan yang berani,” katanya ketika
menceritakan sikap teman-temannya waktu dia memutuskan pulang
ke Indonesia.
Tentu, dia tidak semata pulang dan meninggalkan karirnya yang
cemerlang hanya untuk masa lalunya. Iwan menulis buku dan kini
berkeliling Indonesia untuk buku. Buku pe