Majalah Digital Kabari Edisi 62 - 2012 | Page 18

[indonesia] pernah mengalami suka dua. Tahun pertama ketika berjalan sendiri menuju subway, saya diserang seseorang berbadan besar dan berusaha mengambil apapun di saya,” katanya. Untunglah dia diselamatkan oleh orang yang ber teriak dan orang yang menyerangnya itu, lari. Setelah lulus IPB, Iwan bekerja di AC Niels en Jak ar t a sebagai data analis selama dua tahun, lalu di Danareksa Research Institute (DRI). Tak lama di DRI, Iwan mendapat tawaran sebagai dat a proces sing executive di Nielsen International Research di New York, AS. Ia tak pernah bermimpi mendatangi New York, dan berkarir di kota terbesar di dunia itu, namun berkat kerja keras dan ketekunan, ia berhasil melampaui mimpinya. Sukakah dia dengan Manhattan? “Seperti di kota lainnya, saya juga Setelah 8 tahun berkarier di New York, Iwan berhasil menduduki posisi tinggi, sebagai Director Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York. Karena kerinduannya yang dalam pada tanah kelahirannya, Batu, di tahun ke-10 Iwan memutuskan untuk berhenti dari perusahaan ini dan memilih kembali ke Indonesia. “Aku ingin membangun sebuah kamar kecil, di Tanah Airku,” janjinya. Banyak teman yang mengatakan bahwa Iwan sudah gila. “Hanya dua teman saya yang dengan hati-hati dan pelan mengatakan, bahwa keputusan saya adalah keputusan yang berani,” katanya ketika menceritakan sikap teman-temannya waktu dia memutuskan pulang ke Indonesia. Tentu, dia tidak semata pulang dan meninggalkan karirnya yang cemerlang hanya untuk masa lalunya. Iwan menulis buku dan kini berkeliling Indonesia untuk buku. Buku pe