Majalah Digital Kabari Edisi 61 - 2012 | Page 7

serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kegiatan membatik ini dibawa keluar keraton dan dikerjakan di tempat masing-masing. Lama-lama kegiatan batik ini ditiru oleh rakyat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggang. Batik yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, bergeser menjadi pakaian rakyat yang digemari. Pada masa ini bahan-bahan pewarna yang dipakai adalah tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Batik Solo dan Yogyakarta Batik di Jawa, khususnya batik Yogyakarta dan Surakarta, banyak menggunakan motif yang bersumber dari konsep tradisional budaya Jawa (alam semesta). Ratarata, memakai warna tradisionalnya yaitu indigo, coklat tua, dan putih untuk mewujudkan 3 dewa dalam agama Hindu (Brahma, Visnu, dan Siva). Beberapa motif tradisionalnya, hanya dikenakan pada saat acara tradisional tertentu. bagian utara, yang lebih merupakan campuran dari budaya Jawa, Arab, Tionghoa dan Belanda (lihat Box: Batik Tionghoa Peranakan). Batik Jawa Timur Perkembangan batik di Jawa Timur agak lambat dibandingkan dengan batik Jawa Tengah. Salah satu penyebabnya karena batik di Jawa Tengah dan Yogyakarta memiliki acuan dari kalangan keraton sehingga selalu ada perubahan. Batik Jawa Timur mempunyai motif yang lebih bebas, tanpa terikat motif dasar, naturalis dan dipengaruhi berbagai kebudayaan asing. Warnanya juga lebih cerah. Hanya ada lima wilayah di mana perajin batik lebih banyak ditemukan, yakni di Madura, Tuban, Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi. Paling terkenal adalah Batik Madura. Produk batiknya memiliki ragam warna dan motif yang sangat kaya. Batik Madura selalu menggunakan pewarna alami yang warnanya cukup menyolok misalnya kuning, merah atau hijau. Batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif dengan daerah lain, misalnya, pucuk tombak, belah ketupat, dan rajut. Ada sejumlah motif mengangkat aneka flora dan fauna yang ada dalam kehidupan seharihari masyarakat Madura. Asal-usul batik Yogyakarta saat kerajaan Mataram ke-I dengan raja Panembahan Senopati. Daerah batik pertama ialah di desa Plered. Akibat dari berbagai peperangan, banyak keluarga raja yang mengungsi dan menetap di daerah baru seperti Banyumas, Pekalongan, dan ke timur seperti Ponorogo, Tulungagung dan sebagainya. Itu juga mempengaruhi penyebaran batik. Batik mula-mula terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya seperti Sidomukti dan Sidoluruh serta Parang dan Cakra. Dalam perkembangannya, batik memiliki motif unik tersendiri dengan tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Motif itu seperti bunga, alam, satwa, gambar orang yang bercirikan daerah asal, atau gambar manusia dan dongeng yang berasal dari daerah tersebut. Misalnya motif barong di Bali. Sedangkan warna-warni batik pesisir di Jawa 50% of your advertising expenses are WASTED. Learn this Triangle System and you will see RESULTS. Get your Free Report NOW, call our 24 Hour Recording, 1-800-734-4021, press extension 100. Batik Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua dan Nusa Tenggara Daerah di luar Jawa juga memiliki motif yang tak kalah menarik dan khas, termasuk daerah yang tidak mendapat pengaruh Hindu seperti Toraj