Majalah Digital Kabari Edisi 50 - 2011 | Page 44

pariwisata Menikmati Kawasan Hutan Bakau Kota Jakarta Yang Tersisa H idup di kota metropolitan seperti Jakarta kadang dapat membuat seseorang mudah merasa stress akan kondisi kota yang identik dengan kemacetan, polusi udara, dan juga kesibukan sosial ekonomi di dalamnya. Untuk itu, maka tidak heran bila setiap akhir pekan lokasi-lokasi wisata di kawasan Jakarta dan sekitarnya ramai dikunjungi wisatawan untuk berlibur. Bahkan jika menjelang libur panjang, maka kawasan Puncak di wilayah Bogor, Jawa Barat, merupakan salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi warga Ibukota. Selain untuk bersenang-senang bersama keluarga, alasan utama para wisatawan yang datang ke Puncak biasanya adalah karena suasana lingkungan dan udaranya yang sejuk dan polusi udara yang cenderung sedikit. Sementara itu, di Jakarta sendiri saat ini tidak banyak lagi tersedia lahan terbuka hijau. Satu persatu jejeran gedung-gedung tinggi telah banyak menggusur lahan hijau di Ibukota yang pada kenyataannya keberadaan lahan terbuka hijau sangat penting karena dapat membantu mengatasi masalah polusi udara. Kawasan lahan hijau yang saat ini masih tersisa adalah kawasan hutan bakau di Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA), Jakarta Utara. Lokasi ini boleh dibilang 44 | KabariNews.com merupakan satu-satunya lahan basah di Kota Jakarta yang masih tersisa. SMMA merupakan daerah konservasi hutan bakau yang terletak di pesisir Jakarta bagian utara. Secara administratif, kawasan ini masuk dalam wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kawasan yang berdampingan dengan perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK) ini hanya dibatasi oleh aliran Kali Angke dengan permukiman nelayan Muara Angke